Gereja Katedral Jakarta, yang terletak di jantung ibu kota, menyimpan sejarah panjang yang penuh perjuangan dan cobaan. Bangunan ini bukan hanya tempat ibadah bagi umat Katolik, tetapi juga sebuah simbol keteguhan iman dan harmoni antar umat beragama di Indonesia. Sejarah pendiriannya dimulai pada tahun 1807 ketika Pastor Nelissen ditunjuk sebagai Prefek Apostolik Hindia Belanda oleh Paus Pius VII. Ini menjadi langkah awal penyebaran misi Katolik di Nusantara, termasuk pembangunan gereja di Batavia, yang kini dikenal sebagai Jakarta. Renovasi Gereja Katedral dilakukan dalam dua tahap selama 10 tahun dan didesain ulang oleh arsitek Ir. MJ Hulswit dengan gaya neo-gotik Eropa. Dikenal dengan daun pintu tinggi dan jendela besar berhias lukisan perjalanan Yesus Kristus, gereja ini menjadi bagian dari warisan budaya bangsa dan identitas sejarah Indonesia. Sebagai bangunan cagar budaya yang dilindungi pemerintah sejak tahun 1993, Gereja Katedral Jakarta adalah simbol nyata kerukunan antar umat beragama dan semangat toleransi yang telah lama hidup dalam masyarakat Indonesia. Letaknya berseberangan dengan Masjid Istiqlal memperkuat pesan toleransi dan keberagaman yang patut dilestarikan oleh seluruh elemen masyarakat.
Jejak Sejarah Gereja Katedral Jakarta: Sejarah dan Keindahan
Published:
