Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan mutasi besar-besaran terhadap 702 personel perwira tinggi (pati), perwira menengah (pamen), dan pegawai negeri sipil (PNS) Polri pada tanggal 24 Juni 2025. Dalam mutasi tersebut, sebanyak 22 Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) diberikan penugasan di Badan Narkotika Nasional (BNN). Mutasi ini diatur melalui lima surat telegram yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh As SDM Polri Irjen Anwar.
Menurut Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, mutasi tersebut merupakan bagian dari dinamika organisasi Polri. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kinerja dan regenerasi di dalam institusi Polri. Mutasi jabatan dianggap sebagai proses alamiah dalam organisasi yang bertujuan untuk penyegaran serta pengembangan karier personel.
Selain itu, mutasi ini tidak hanya melibatkan polisi laki-laki, tetapi juga polisi wanita (polwan) yang ditempatkan dalam jabatan Kapolres. Hal ini menunjukkan komitmen Polri dalam mendorong kesetaraan dan profesionalisme tanpa memandang gender. Polri berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan struktur organisasi guna menjawab tantangan dan harapan masyarakat dengan adaptif dan humanis.
Dari total 702 personel yang dimutasi, sebagian besar mengalami promosi jabatan atau perpindahan setara. Sejumlah polwan juga ditempatkan dalam jabatan strategis, termasuk tiga di antaranya sebagai Kapolres. Selain promosi, mutasi juga mencakup penugasan khusus, pengukuhan jabatan, dan personel yang memasuki masa pensiun. Mutasi ini bertujuan untuk menjaga profesionalisme Polri serta meningkatkan layanan kepada masyarakat.
