Pada tanggal 9 Mei 2025, Tim Sanitasi dan Pengawasan Makanan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Bidang Kesehatan mengamati perkiraan suhu udara tertinggi di Madinah pada siang hari mencapai 45 derajat celsius. Diperkirakan suhu udara esok hari akan berkisar antara 41-45 derajat celsius. Untuk mengantisipasi masalah kesehatan yang mungkin terjadi, pemerintah telah menyiapkan berbagai logistik obat-obatan dan perbekalan kesehatan untuk para jemaah haji.
Kementerian Kesehatan melalui Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) mendistribusikan 1 box oralit dan masker disposable untuk setiap jemaah haji kepada Tenaga Kesehatan Haji Kloter (TKHK). Hal ini bertujuan untuk membantu jemaah haji dalam membawa keperluan pribadi mereka. Tim Kesehatan Bandara juga telah membagikan masker kepada jemaah yang baru tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah. Langkah ini diambil untuk mencegah penyebaran penyakit menular dan dehidrasi di tengah cuaca panas ekstrem Arab Saudi.
Pemberian oralit bertujuan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat aktivitas fisik dan suhu tinggi, sementara masker digunakan untuk mencegah penularan infeksi virus dan melindungi saluran pernapasan dari debu dan polusi udara. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, penyakit yang sering terjadi pada jemaah haji antara tahun 2018-2024 seperti pneumonia, ISPA, serangan jantung, dan stroke menjadi faktor risiko terbesar di Arab Saudi. Oleh karena itu, pemberian masker dan oralit merupakan bagian dari upaya pencegahan penularan penyakit dan polusi udara.
Informasi ini disampaikan oleh Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui hotline 1500-567, SMS 081281562620, atau email [email protected] -DH/SK, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Aji Muhawarman, ST, MKM.