Tanggal 9 Mei 2025, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meluncurkan program Desa Siaga TBC untuk mengatasi masalah penyakit tuberkulosis yang masih menjadi ancaman serius di Indonesia. Menurut Menkes Budi, TBC telah menjadi masalah kesehatan yang mematikan selama ribuan tahun dan menyebabkan lebih dari satu miliar kematian di seluruh dunia.
Setiap tahun, TBC masih menyebabkan lebih dari satu juta kematian secara global, setara dengan dua orang meninggal setiap menit karena penyakit tersebut. Di Indonesia sendiri, sekitar satu juta orang baru terinfeksi TBC setiap tahun, dan sebanyak 125 ribu di antaranya meninggal dunia, artinya, setiap empat menit ada satu warga Indonesia yang meninggal karena penyakit ini.
Meskipun TBC dapat disembuhkan karena obatnya tersedia, penularannya melalui saluran pernapasan seperti COVID-19 membuat deteksi dini menjadi sangat penting untuk mencegah penyebaran. Menkes Budi menekankan pentingnya tiga hal kepada para kader kesehatan, yaitu menemukan semua pasien TBC, memberikan pengobatan segera setelah terdeteksi, dan melakukan pengawasan selama masa pengobatan.
Dalam upaya menanggulangi TBC, kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, terutama di wilayah Jakarta, diharapkan dapat memastikan keberhasilan program ini. Presiden Prabowo Subianto juga fokus pada pembangunan sumber daya manusia menuju Indonesia Emas 2045 dengan fokus pada kesehatan masyarakat dan pemberantasan penyakit seperti TBC.
Kolaborasi antara pusat dan daerah juga dianggap penting, dengan Kemendes telah mengalokasikan dana desa untuk program kesehatan termasuk penanggulangan TBC. Diharapkan dengan sinergi antara semua pihak, mulai dari pemerintah pusat, daerah, hingga masyarakat luas, program penanggulangan TBC dapat berjalan dengan baik dan merata di semua lapisan masyarakat.
