Kanker serviks masih menjadi ancaman serius bagi perempuan di Indonesia, dimana 70 persen penderitanya terlambat dideteksi. Meskipun kasusnya terus meningkat, kesadaran akan pentingnya vaksinasi HPV sebagai langkah pertama perlindungan masih rendah. Vaksin tersebut telah terbukti mampu menurunkan risiko kanker serviks secara signifikan.
Menurut data WHO, kanker serviks merupakan kanker keempat paling umum pada perempuan di dunia, dan hampir semua kasusnya berkaitan dengan infeksi virus HPV. Di Indonesia, kanker serviks menempati peringkat kedua sebagai jenis kanker terbanyak pada perempuan, dengan sekitar 36.000 kasus baru dan 21.000 kematian setiap tahunnya.
Pencegahan kanker serviks dapat dilakukan dengan vaksinasi HPV, yang melindungi tubuh dari infeksi HPV yang merupakan penyebab utama kanker serviks. Vaksin tersebut direkomendasikan untuk anak perempuan usia 9-14 tahun untuk mencapai target penurunan kasus kanker serviks di Indonesia.
Jadwal pemberian vaksin HPV berbeda berdasarkan usia, dimana usia 9-14 tahun memerlukan satu atau dua dosis, sedangkan untuk usia di atas 21 tahun memerlukan dua dosis. Meskipun demikian, perempuan di atas 26 tahun umumnya tidak disarankan menerima vaksin HPV.
Untuk mendapatkan vaksin HPV, langkah pertama adalah berkonsultasi dengan dokter kandungan atau tenaga kesehatan. Dengan menjalani prosedur yang tepat dan memahami pentingnya vaksin HPV, perempuan dapat melindungi diri dari risiko kanker serviks secara efektif.