18.2 C
New York

Tips Hemat Belanja: Keranjang Penuh, Dompet Tetap Aman

Published:

Perkembangan dunia digital telah mengubah fungsi dasar media sosial menjadi sebuah ekosistem digital yang beragam. Media sosial tidak hanya memengaruhi cara kita berkomunikasi, tetapi juga mempengaruhi aspek kehidupan lainnya, seperti cara kita bekerja, memenuhi kebutuhan sehari-hari, membentuk opini publik, bahkan gaya hidup kita. Tren gaya hidup, mulai dari fashion, kuliner, hingga gaya ber-traveling, sering kali bermula dari unggahan influencer atau teman di media sosial dan menyebar luas. Media sosial juga telah mengubah cara kita berbelanja dan berjualan, di mana toko online dapat diakses 24/7 dan menjadi etalase digital yang tak terbatas.

Para pemasar dari skala UMKM hingga korporasi besar memanfaatkan kekuatan media sosial untuk mempromosikan produk dan melakukan penjualan langsung. Media sosial juga membantu pemasar mengembangkan bisnis secara efisien dan dengan budget yang rendah. Namun, pemasaran melalui media sosial juga dapat memicu perilaku impulsive buying pada konsumen. Konten-konten menarik, endorsement influencer, dan iklan yang disesuaikan secara spesifik dapat membujuk konsumen untuk berbelanja produk yang tidak selalu mereka butuhkan.

Media sosial juga berperan dalam menimbulkan keinginan konsumen. Konten visual yang menarik, testimoni positif, dan tekanan sosial bisa mempengaruhi konsumen untuk membeli barang. Perilaku konsumen impulsive buying seringkali terjadi dan dapat mengakibatkan fenomena cart abandonment, di mana konsumen menambahkan barang ke keranjang belanja online namun tidak menyelesaikan pembelian. Konsumen perlu memahami perbedaan antara kebutuhan dan keinginan serta mengenali pola konsumsi digital agar dapat berbelanja secara lebih bijak.

Dalam menghadapi godaan impulsive buying, konsumen disarankan untuk mengenali pola interaksi dengan konten media sosial, memberikan jeda waktu sebelum memutuskan untuk membeli, dan membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai perilaku konsumen digital, konsumen dapat berbelanja secara lebih cerdas dan menghindari perilaku impulsive buying yang dipicu oleh konten komersial di media sosial.

Source link

Related articles

Recent articles