Polres Metro Jakarta Selatan sedang menyelidiki isi telepon genggam (HP) milik Brigadir RA, anggota Polresta Manado, Sulawesi Utara, yang ditemukan meninggal dunia di dalam mobil di Mampang.
“Kami fokus pada penyelidikan isi telepon genggam korban hari ini,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro di Jakarta, Minggu.
Menurutnya, penyelidikan isi telepon genggam dilakukan oleh Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan dengan fokus pada percakapan antara RA dan istrinya.
Setelah selesai, informasi dari percakapan korban akan diungkap kepada publik agar kasus ini menjadi lebih jelas dan tidak ada yang perlu diragukan.
“Isi percakapan ini akan kami rilis pada hari Senin, terutama SMS antara istri dan korban,” ujarnya.
Sebelumnya, Wakasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi mengatakan bahwa keluarga Brigadir RA menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah polisi tersebut dan segera membawanya ke Manado, Sulawesi Utara.
“Keluarga telah menerima jenazah dan membawanya ke Bandara Soekarno-Hatta untuk selanjutnya diterbangkan ke Sulawesi Utara,” kata Yossi di Jakarta, Sabtu (27/4).
Yossi menjelaskan bahwa keluarga tidak mengizinkan autopsi dilakukan pada jenazah almarhum.
“Hanya dilakukan pemeriksaan ‘visum et repertum’ atau pemeriksaan luar tanpa autopsi dan kemudian diserahkan kepada keluarga,” katanya.
Yossi juga mengatakan bahwa keluarga sudah hadir di RS Polri untuk melihat langsung kondisi jenazah RA, serta telah menerima penjelasan dari tim dokter forensik RS Polri mengenai kondisi jenazah berdasarkan pemeriksaan luar.
Artikel ini disusun oleh Khaerul Izandan diedit oleh Sri Muryono. Copyright © ANTARA 2024.
