7.8 C
New York

Pesawat Jemaah Haji UPG-05 Makassar Mengalami Kerusakan, Garuda Indonesia Kecam oleh Kemenag

Published:

Pesawat jamaah haji Indonesia UPG-05 mengalami kerusakan mesin. Penerbangan Garuda Indonesia yang mengangkut jamaah haji kloter 5 Embarkasi Makassar (UPG-05) harus kembali ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin karena masalah pada salah satu mesinnya.

Kementerian Agama (Kemenag) mengecam insiden kerusakan mesin pesawat yang mengangkut jamaah haji dan menuntut agar Garuda Indonesia bersikap profesional dalam menangani masalah tersebut. Pesawat Garuda dengan kode GIA 1105 membawa 450 jamaah haji dari Gowa.

Pesawat ini berangkat sekitar pukul 15.30 WITA dan harus kembali mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin pada pukul 17.15 WITA. Sebelum mendarat, pesawat harus melakukan manuver untuk mengurangi bahan bakar.

Garuda Indonesia telah meminta maaf atas insiden tersebut kepada jamaah dan Kementerian Agama. Meskipun permintaan maaf telah disampaikan, Kemenag menekankan pentingnya Garuda Indonesia menjaga profesionalisme dalam menghadapi situasi tersebut karena hal ini berkaitan dengan keselamatan penerbangan jamaah.

Sebelumnya, Kemenag telah mengadakan rapat koordinasi untuk menanggapi cepat masalah penerbangan di Makassar dan dampak yang diakibatkan. Berbagai pihak terlibat dalam rapat tersebut, termasuk perwakilan dari Garuda Indonesia.

Jamaah haji yang telah mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin saat ini dievakuasi menuju Asrama Haji Embarkasi Sudiang Makassar untuk istirahat dan menunggu jadwal penerbangan selanjutnya. Pihak Kementerian Agama juga mengupayakan agar proses evakuasi dan penerbangan selanjutnya berjalan lancar dan sesuai rencana.

Garuda Indonesia telah menjanjikan untuk segera mengirimkan kembali jamaah haji UPG-05 ke Madinah pada pukul 21.00 WITA. Mereka juga akan menyiapkan pesawat lain untuk menerbangkan kloter berikutnya, UPG-06, pada tanggal 16 Mei 2024.

Kementerian Agama menegaskan pentingnya Garuda Indonesia memprioritaskan keamanan dan keselamatan para jamaah dengan persiapan pesawat yang matang dan tidak membuat perubahan jadwal secara mendadak. Hal ini dapat berdampak sistemik terhadap perjalanan jamaah, termasuk akomodasi dan transportasi di Madinah.

Kementerian Agama juga meminta Garuda Indonesia untuk menjaga kualitas penerbangan dan mengantisipasi segala kemungkinan yang mungkin terjadi. Jadwal penerbangan harus tetap dijalankan sesuai rencana untuk menghindari gangguan dalam perjalanan jamaah haji.

Source link

Related articles

Recent articles