Candra Fajri Ananda, Staf Khusus Menteri Keuangan RI, menyoroti pentingnya kesadaran akan bencana eksternalitas sampah dalam artikel terbarunya. Menurutnya, Indonesia sebagai negara dengan potensi ekonomi tinggi perlu lebih memperhatikan dampak lingkungan dari aktivitas ekonomi yang terus berkembang.
Bank Indonesia bahkan mencatat bahwa ekonomi Indonesia diprediksi akan menjadi yang terbaik di dunia, dengan kontribusi PDB manufaktur terhadap total PDB Indonesia mencapai 19,9%. Hal ini menjadikan Indonesia lebih unggul dari rata-rata dunia maupun negara OECD lainnya.
Meskipun kondisi ekonomi global tidak selalu stabil, Indonesia tetap mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang positif, seperti yang dicatat oleh BPS bahwa perekonomian Indonesia tumbuh 5,05% pada tahun 2023. Namun, dalam perjalanan menuju kemakmuran tersebut, kerusakan lingkungan sering kali diabaikan.
Pembangunan ekonomi yang pesat seringkali tidak sejalan dengan upaya pelestarian lingkungan. Salah satu contohnya adalah masalah pengelolaan sampah yang belum memadai. Pesatnya produksi dan konsumsi akibat pertumbuhan ekonomi yang cepat menyebabkan penumpukan sampah yang semakin besar, memberikan dampak negatif pada lingkungan serta kesehatan manusia.
Dengan demikian, penting bagi Indonesia untuk merangkul konsep pembangunan berkelanjutan yang memperhitungkan dampak lingkungan dari aktivitas ekonomi. Kesadaran akan bencana eksternalitas sampah perlu ditingkatkan agar pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dapat tercapai tanpa mengorbankan lingkungan.