Langkah Denny JA menggunakan kecerdasan buatan (AI) merupakan sebuah terobosan awal dalam dunia seni rupa Indonesia. Penggunaan AI dalam lukisan, serta dalam bidang lainnya, merupakan hal yang baru. Sebagai contoh, dalam dunia film, kehadiran AI memunculkan pertanyaan apakah akting dari para aktor masih diperlukan, karena semua dapat diatur oleh AI. Kehadiran Denny JA di bidang seni rupa tentunya dianggap kontroversial oleh sebagian kalangan.
Meskipun kontroversial, hal seperti ini adalah hal yang wajar terjadi pada awalnya. Selalu akan ada pro dan kontra dalam setiap inovasi. Sebagai contoh, pelukis Amerika terkenal, Andy Warhol, juga menghadapi banyak penentangan ketika memperkenalkan genre seni rupa kontemporer. Namun, sekarang ia diakui sebagai maestro seni rupa modern.
Menurut komentar dari Wina Armada Sukardi, seorang kritikus seni rupa dan film Indonesia, pandangan ini adalah hal yang wajar. Wina memberikan komentarnya setelah mengamati lima lukisan Denny JA yang akan dipamerkan dalam International Minangkabau Literacy Festival (IMLF) 2 pada bulan Mei 2024 mendatang.
Denny JA membagikan lima lukisannya melalui media sosial dan WAG, dengan pengantar sebagai berikut:
“INTELEKTUAL SUMATeRA BARAT: DULU DAN SEKARANG
Dulu, Sumatera Barat menjadi tempat lahir banyak intelektual dan pemimpin besar Indonesia. Bagaimana kondisinya sekarang?”
Lima Lukisan AI Denny JA mengenai The Great Persons From West Sumatera:
1. Muhammad Hatta dan Perjuangan Indonesia Merdeka
2. [isi lukisan 2]
3. [isi lukisan 3]
4. [isi lukisan 4]
5. [isi lukisan 5]