5.7 C
New York

Saya Mengenal Pak Agus dengan Baik

Published:

Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa, meyakini Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto bakal tetap netral dalam Pemilu 2024 mendatang. Agus sendiri dikenal sebagai ‘orangnya’ Presiden Joko Widodo karena kedekatannya.

Eks Panglima TNI itu mengaku mengenal Agus dengan baik. Ia meyakini Agus tak akan melakukan tindakan yang keluar dari jalur netralitas aparat.

“Saya kenal baik Pak Agus ini, jadi saya yakin Pak Agus akan mengemban tugas-tugas yang memang dibebankan kepada pundaknya panglima TNI ini dengan sebaik mungkin,” ujar Andika di Media Centre Cemara 19, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (13/11/2023).

Lebih lanjut, ia juga memuji kinerja Agus selama menjadi prajurit di matra TNI Angkatan Darat. Ia meyakini Agus bisa menjadi Panglima TNI yang baik.

“Kami saling mengenal dan saya yakin beliau juga mengenal saya sangat baik, yang penting kita sekarang melakukan tugas kita masing-masing, dan saya yakin TNI akan tetap pada relnya di bawah pimpinan Jenderal Agus,” jelasnya.

Mengenai kedekatan dengan Presiden, Andika juga mengaku tak mengkhawatirkannya. Sebab, ia juga pernah berada di posisi Agus dan tetap bersikap netral.

“Saya juga sudah bekerja untuk presiden waktu itu, tapi kan memang UU, peraturan panglima TNI waktu itu yang membatasi saya. Saya harus berada pada rambu itu. Siapapun yang running for president saat itu,” pungkasnya.

Komisi I DPR telah menyetujui penetapan Jenderal Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI. Ketua Komisi I Meutya Hafid memberikan pesan agar Agus menjaga netralitas dan profesionalitas prajurit.

“Adapun pesan-pesan yang dititipkan oleh Komisi I, di antaranya adalah netralitas TNI, yang kedua profesionalitas prajurit, kemudian kesejahteraan prajurit dan lain-lain nanti bisa beliau tambahkan,” kata Meutya di Kompleks Parlemen DPR, Jakarta, Senin (13/11/2023).

Sementara itu, Agus menyampaikan tentang beberapa hal yang telah ia paparkan dalam fit and proper test. Mulai profesionalisme prajurit TNI, di mana profesionalisme prajurit, selain peningkatan sumber daya manusia juga akan didukung oleh alutsista.

Kemudian, lanjut Agus tentang kesejahteraan prajurit, terutama di daerah-daerah operasi, daerah terpencil ataupun satuan-satuan baru yang perlu mendapatkan perhatian. Mulai dari rumahnya, kemudian juga sarana prasarana umum yang lain.

“Yang pokoknya mungkin tentang netralitas TNI. Saya sudah sampaikan kepada Komisi I bahwa kita TNI koridornya sudah jelas bahwa netralitas TNI harga mati,” kata Agus.

“Yang pertama Undang-Undang TNI nomor 34 tahun 2004, yaitu kita tidak boleh berpolitik praktis, kemudian juga Undang-Undang tentang Pemilu Nomor 7 tahun 2017, apabila TNI berpolitik praktis, akan dikenakan hukuman pidana atau disiplin, hukuman disiplin dari atasannya,” sambungnya

Agus mengatakan dirinya juga sudah menjelaskan kepada Komisi I terkait bagaimana langkah-langkah netralitas TNI.

“Salah satunya memberikan buku saku yang harus dipunyai oleh seluruh prajurit, kemudian juga memberikan penyuluhan, penekanan,” kata Agus.

Related articles

Recent articles