2.9 C
New York

Sejarah Transjakarta: Transformasi Transportasi Publik di Jakarta

Published:

Selama lebih dari dua dekade, Transjakarta telah menjadi transportasi umum penting bagi masyarakat Jakarta, membantu memperbaiki mobilitas dan meredakan kemacetan di ibu kota. Awal mulanya, Transjakarta merupakan Bus Rapid Transit (BRT) pertama di Asia Tenggara dan Asia Selatan dengan lintasan 208 kilometer, terpanjang di dunia. Inspirasi awalnya datang dari sistem BRT di Bogotá, Kolombia, yang dilihat oleh Gubernur DKI Jakarta periode 1997-2007, Sutiyoso. Transjakarta mulai beroperasi pada 1 Februari 2004 dengan Koridor 1 (Blok M-Kota Tua Jakarta) sebagai koridor pertamanya. Sejak itu, Transjakarta terus berkembang dengan penambahan koridor dan layanan baru. Pada tahun 2014, statusnya berubah menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan nama resmi PT Transportasi Jakarta.

Pertumbuhan armada Transjakarta terus pesat, ditandai dengan penambahan bus baru setiap tahunnya. Di masa depan, Transjakarta juga akan terus berintegrasi dengan moda transportasi umum lainnya seperti MRT, KRL, LRT, dan sistem JakLingko. Dalam upaya mendukung lingkungan yang lebih hijau, Transjakarta juga telah mengoperasikan bus listrik. Selain itu, untuk memberikan kemudahan bagi penumpang, Transjakarta telah meluncurkan aplikasi “TJ: Transjakarta” pada September 2024.

Selama lebih dari dua dekade, harga tiket Transjakarta mengalami kenaikan dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang mempertimbangkan kenaikan tarif lagi untuk menjaga keberlanjutan layanan. Meskipun demikian, subsidi akan tetap diberikan untuk golongan tertentu agar tetap bisa menggunakan layanan Transjakarta secara gratis. Dengan inovasi yang terus dilakukan, Transjakarta diharapkan tetap menjadi moda transportasi yang berkelanjutan dan semakin baik bagi masyarakat Jakarta.

Source link

Related articles

Recent articles