Pemerintah Indonesia telah menegaskan bahwa seluruh guru di seluruh Indonesia, baik mereka adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun non-ASN, akan menerima Tunjangan Profesi Guru (TPG) pada tahun 2025. Kebijakan ini merupakan wujud komitmen negara dalam meningkatkan kesejahteraan para pendidik di tanah air. TPG diberikan sebagai bentuk penghargaan kepada para guru yang telah memperoleh sertifikat pendidik profesional, dengan harapan dapat memperkuat peran mereka sebagai garda terdepan dalam meningkatkan mutu pendidikan nasional. Hingga semester pertama tahun 2025, data dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menunjukkan bahwa 1.853.487 guru telah menerima TPG, yang terdiri dari guru ASN dan non-ASN.
Perlunya efisiensi dalam penyaluran TPG mengarah pada penetapan jadwal pencairan yang terstruktur. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) Nomor 4 Tahun 2025, pencairan TPG akan dilakukan setiap triwulan. Jadwal pencairan TPG tahun 2025 dibagi berdasarkan kategori guru ASN daerah dan non-ASN. Selain itu, besaran TPG juga telah ditetapkan untuk masing-masing kategori guru, memberikan gambaran jelas mengenai alokasi anggaran yang disediakan pemerintah.
Terkait mekanisme penyaluran TPG, pemerintah menerapkan sistem penyaluran langsung ke rekening pribadi guru pada tahun 2025. Hal ini dilakukan untuk mengurangi birokrasi dan memastikan transparansi dalam pengelolaan dana tunjangan. Proses verifikasi data guru dilakukan sebelum penyaluran dana dilakukan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Namun, agar proses pencairan berjalan lancar, para guru diwajibkan untuk memastikan data mereka tercatat dengan benar, termasuk pembaruan data Dapodik, nomor rekening yang aktif, sertifikasi pendidik yang valid, dan catatan keaktifan mengajar. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua guru yang berhak menerima TPG dapat memperolehnya tepat waktu.
