Mengamati contoh desain rumah subsidi yang dipamerkan di Jakarta, Presiden Prabowo Subianto mendorong percepatan penyediaan rumah subsidi untuk masyarakat dengan menaikkan kuota dari 220.000 menjadi 350.000 unit. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengungkapkan apresiasi atas keputusan Presiden Prabowo yang sangat peduli terhadap perumahan. Selain itu, Maruarar juga melaporkan peningkatan signifikan dalam penyerapan program rumah subsidi sepanjang tahun 2025.
Dalam periode 1 Januari hingga 15 September, 175.662 unit rumah subsidi telah diserahkan kepada masyarakat. Hal ini merupakan progres positif yang diiringi dengan peningkatan kuota dan realisasi yang baik di lapangan. Selain itu, Menteri PKP juga memaparkan terobosan baru berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk sektor perumahan senilai Rp130 triliun. Program ini menjadi sejarah baru karena menjadi fokus pembiayaan rumah rakyat, baik dari sisi suplai maupun permintaan.
Dengan adanya KUR ini, kontraktor, pengembang, dan toko bangunan dapat memanfaatkannya untuk mendukung pembiayaan rumah rakyat. Program ini juga memberikan subsidi bunga sebesar 5%, sehingga membantu mengurangi beban bunga yang harus dibayar. Inisiatif ini diharapkan dapat mempercepat dan memperlancar akses masyarakat terhadap rumah subsidi yang lebih terjangkau dan terjangkau melalui program KUR.
