Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mempercepat pelaksanaan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dengan menyasar lebih dari 53 juta siswa dari jenjang SD hingga SMA di seluruh Indonesia. Skrining kesehatan ini akan dimulai pada bulan Juli 2025 di lebih dari 282 ribu sekolah dan madrasah. Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa CKG merupakan prioritas utama Presiden Republik Indonesia bersama dengan dua program lainnya, yakni pembangunan rumah sakit di daerah terpencil dan percepatan penanggulangan tuberkulosis (TBC).
Program CKG secara nasional menargetkan 280 juta pemeriksaan kesehatan yang akan dilakukan melalui dua jalur utama, yaitu di Puskesmas dan di sekolah. Pemeriksaan akan disesuaikan dengan jenjang pendidikan masing-masing, mencakup pemeriksaan kesehatan fisik dan kesehatan jiwa. Kesehatan jiwa menjadi perhatian serius karena kasus yang tidak teridentifikasi sejak dini memiliki prevalensi cukup tinggi di kalangan pelajar.
Dengan capaian CKG mencapai 200 ribu pemeriksaan per hari, masuknya sekolah sebagai lokasi pelaksanaan diharapkan dapat meningkatkan angka tersebut secara signifikan. Provinsi Jawa Tengah saat ini menempati posisi tertinggi dalam jumlah skrining, diikuti oleh Jawa Timur dan Jawa Barat. Kemenkes telah melakukan simulasi teknis dan sistem pelaksanaan, serta telah melakukan sosialisasi kepada berbagai pihak terkait.
Pelaksanaan di sekolah akan didukung oleh Puskesmas dan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) serta alat pemeriksaan disediakan secara kolaboratif. Revitalisasi UKS diharapkan dapat maksimal dalam memberikan layanan dan edukasi kesehatan, serta menjadi momen untuk menanamkan pola hidup sehat sejak dini. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Kementerian Kesehatan RI untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui hotline 1500-567, SMS 081281562620, atau email [email protected].