Home Berita Resolusi Konflik Ambon: Belajar Menjaga Perdamaian

Resolusi Konflik Ambon: Belajar Menjaga Perdamaian

0

Abdul Haris Fatgehipon, Guru Besar Damai dan Resolusi Konflik Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum UNJ, menjelaskan pentingnya pemahaman dan kemampuan dalam menyelesaikan konflik di Indonesia. Keberagaman masyarakat yang tinggi di negara ini memerlukan pemecahan masalah yang tepat untuk mencegah konflik yang dapat membahayakan integrasi bangsa. Lambang Trijono, dosen peneliti Resolusi Konflik Maluku, menekankan bahwa resolusi konflik merupakan bagian dari strategi penciptaan perdamaian dengan tujuan mengatasi konflik dari akar masalahnya. Konflik vertikal dan horizontal yang terjadi di Papua, Aceh, Timor Timur, Kalimantan, Poso, dan Ambon menjadi peringatan akan ancaman disintegrasi bangsa. Konflik Ambon khususnya, yang semula bersifat komunal, meluas menjadi konflik transnasional dengan banyak kekuatan asing terlibat di dalamnya.

Pelajaran berharga dari penyelesaian konflik di Ambon menunjukkan pentingnya pendekatan holistik dan dialog damai dalam menyelesaikan konflik. Berbeda dengan pendekatan keamanan dan penegakan hukum, konflik Ambon mengoptimalisasi potensi damai, menggunakan perjanjian damai, serta melakukan rehabilitasi dan penegakan hukum secara menyeluruh. Momen ini juga menjadi penting untuk memahami bahwa konflik yang rumit dan memakan korban besar, seperti konflik Ambon, dapat diselesaikan dengan pendekatan yang tepat. Hal ini memberikan pembelajaran bagi masyarakat Ambon, Maluku, Indonesia, dan dunia tentang pentingnya menjaga kedamaian dan menyelesaikan konflik dengan cara yang berkelanjutan.

Source link

Exit mobile version