Kementerian Kesehatan RI telah meluncurkan Program Pengampuan Layanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Provinsi Jawa Barat untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta mencegah stunting. Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan peran rumah sakit rujukan nasional dan jejaring fasilitas kesehatan di daerah. Peluncuran program ini dihadiri dalam acara Kick Off Intervensi Pencegahan dan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi di Auditorium Pusat Pelayanan Ibu dan Anak Terpadu, Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa isu kematian ibu dan bayi adalah masalah serius yang berkaitan dengan keselamatan nyawa. Program ini pertama kali diterapkan di Jawa Barat karena tingginya beban angka kematian ibu dan bayi di provinsi tersebut. Provinsi ini juga memiliki sistem pelaporan fasilitas kesehatan yang berkualitas. Program ini akan difokuskan di tiga kabupaten dengan angka kematian tertinggi, yaitu Bogor, Garut, dan Bandung. Berbagai inisiatif akan dilakukan seperti standarisasi SOP klinis, penguatan sistem rujukan, pelatihan, dan pendampingan oleh rumah sakit rujukan nasional. Target dari program ini adalah menjadi model nasional yang dapat diadopsi oleh provinsi lain dengan pendekatan berbasis data, kolaborasi, dan lintas sektor. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menekankan pentingnya pendekatan preventif dan promotif dalam membangun kesehatan masyarakat. Ia juga mengusulkan berbagai kebijakan preventif seperti pemeriksaan kesehatan pranikah dan sertifikasi kesehatan bagi pedagang jajanan sekolah. Menkes juga memberikan apresiasi atas capaian Jawa Barat dalam menurunkan angka stunting yang kini berada di 15,9%. Temuan ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Kementerian Kesehatan RI.
