21.8 C
New York

Menjaga Pariwisata untuk Mempertahankan Keindahan Indonesia

Published:

Masalah sampah di Indonesia telah menjadi perhatian utama dalam industri pariwisata. Bukan hanya masalah kebersihan semata, tetapi juga berdampak pada lingkungan, kenyamanan wisatawan, dan citra negara. Sampah yang menumpuk di berbagai destinasi wisata, terutama di kepulauan, mulai merusak keindahan alam yang dimiliki Indonesia. Gerakan Wisata Bersih yang digagas oleh Menteri Pariwisata disambut positif oleh Teguh Anantawikrama, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Transformasi Digital dan Teknologi. Kebersihan lingkungan tidak hanya menjadi tanggung jawab petugas dan pengelola kawasan, tetapi juga harus menjadi kesadaran bersama sebagai warga, wisatawan, dan bangsa Indonesia.

Indonesia sebagai negara kepulauan dengan 17.380 pulau merupakan warisan alam yang harus dijaga dengan baik. Namun, tantangan geografis seperti Indonesian Throughflow (ITF) membawa arus laut besar yang dapat membawa sampah dari negara tetangga dan antarpulau di Indonesia sendiri. Data menunjukkan bahwa Indonesia menghasilkan sekitar 3,2 juta ton sampah plastik setiap tahun yang tidak dikelola dengan baik, sebagian besar akhirnya mencemari laut. Menyikapi masalah sampah ini, pendekatan inovatif dan kolaboratif diperlukan untuk mengubah limbah menjadi sumber energi dan bahan berguna seperti listrik, bahan bangunan, dan kompos.

Teguh Anantawikrama dari Indonesian Tourism Investors Club (ITIC) dan Anindya Bakrie dari Kadin mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam Gerakan Wisata Bersih sebagai sebuah gerakan moral dan budaya. Mulai dari tindakan sederhana seperti membuang sampah pada tempatnya, pengolahan limbah mandiri, mendukung UMKM pengolah sampah dan daur ulang, hingga menanamkan pendidikan lingkungan sejak dini diperlukan untuk menjaga kebersihan Indonesia. Indonesia terlalu indah dan berharga untuk terus tercemar oleh sampah. Bersama, mari kita jaga pulau, lautan, dan masa depan Indonesia dengan kesadaran, tindakan, dan kreativitas yang produktif.

Source link

Related articles

Recent articles