16.2 C
New York

Peran Teknologi Medis dalam Meningkatkan Efisiensi Sistem Kesehatan Indonesia

Published:

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menekankan pentingnya inovasi dan teknologi medis dalam membangun sistem kesehatan nasional yang efisien, inklusif, dan berkelanjutan. Pada acara 2025 APAC Health and Life Sciences Summit – Spotlight Indonesia, Menkes Budi memaparkan bahwa belanja sektor kesehatan di Indonesia terus meningkat tanpa sebanding dengan pertumbuhan ekonomi negara. Ia menekankan bahwa pertumbuhan pengeluaran kesehatan selalu lebih cepat daripada pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB).

Menkes Budi mengungkapkan bahwa untuk mencapai standar layanan kesehatan seperti di Malaysia, Indonesia memerlukan tambahan anggaran hingga USD 84 miliar dalam lima tahun ke depan. Oleh karena itu, teknologi dianggap sebagai kunci utama dalam menjaga ketahanan sistem kesehatan di tengah keterbatasan fiskal. Salah satu contoh teknologi yang disoroti adalah obat generasi baru, PCSK9 inhibitor, yang diyakini mampu menurunkan kadar kolesterol secara signifikan dengan satu suntikan.

Dalam pembahasannya, Menkes Budi juga menyoroti kegunaan teknologi lain seperti bedah robotik dan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan efisiensi layanan kesehatan. Ia menegaskan bahwa teknologi ini dapat mempercepat diagnosis, mengurangi waktu operasi, dan mempersingkat masa rawat inap, sehingga pada akhirnya, menekan biaya sambil meningkatkan kualitas layanan.

Pemerintah memproyeksikan total belanja sektor kesehatan Indonesia mencapai USD 240 miliar dalam lima tahun ke depan, dengan sebagian besar dialokasikan untuk alat kesehatan dan pengembangan teknologi medis. Menkes Budi, didasarkan pada pengalaman bankirnya, melihat teknologi kesehatan sebagai jawaban atas tekanan fiskal yang semakin besar, menjadikan masa transisi saat ini sebagai peluang untuk membangun sistem kesehatan Indonesia yang tangguh dan modern.

Source link

Related articles

Recent articles