Dulu, Amerika Serikat dan Uni Soviet saling bersaing untuk tampil sebagai kekuatan super global, namun sekarang ada persaingan baru yang berfokus pada eksplorasi antariksa. Perlombaan ini menuntut inovasi dalam teknologi antariksa yang lebih maju, serta mendorong kemandirian antariksa di berbagai negara.
Sejak pertama kali manusia diorbitkan ke luar angkasa, eksplorasi antariksa telah menjadi wilayah yang menarik untuk dikuasai. Pendaratan di bulan oleh Amerika Serikat dan upaya eksplorasi planet lain menggunakan teknologi drone dan satelit merupakan bukti dari kemajuan dalam penguasaan antariksa.
Namun, upaya eksplorasi antariksa tidak lagi menjadi milik negara-negara besar saja. Kini, banyak negara dapat memulai “program antariksa” mereka sendiri dan bersaing dalam “perlombaan antariksa” global. Hal ini membuka tren baru dalam eksplorasi antariksa dan memberi kesempatan bagi negara-negara kecil untuk turut berperan dalam penelitian antariksa.
Diskusi publik yang diadakan oleh CIReS LPPSP FISIP UI bertajuk “Mewujudkan Kemandirian Antariksa Indonesia di Tengah Rivalitas Global” merupakan salah satu langkah untuk membahas pentingnya kemandirian antariksa Indonesia. Dalam diskusi ini, para ahli berbagi pandangan tentang tantangan dan potensi Indonesia dalam mengembangkan sektor keantariksaan.
Melalui kerja sama dan edukasi yang lebih baik, diharapkan Indonesia dapat menjadi salah satu pemain utama dalam eksplorasi antariksa di masa depan. Dengan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya sektor keantariksaan, Indonesia dapat mewujudkan kemandiriannya dalam menjelajahi ruang angkasa dan meraih kesuksesan dalam era perlombaan antariksa global yang baru.
Sumber: Kemandirian Antariksa Dan RUU Pengelolaan Ruang Udara Nasional: Strategi Indonesia Hadapi Era Baru Perlombaan Antariksa
Sumber: Kemandirian Antariksa, Era Baru Perang Bintang Indonesia?