30.3 C
New York

Tanda-tanda Masalah Kesehatan Jiwa Jemaah Haji di Tanah Suci

Published:

Madinah pada tanggal 10 Mei 2025. Data pelayanan kesehatan dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah memberikan informasi bahwa reaksi stress akut dan gangguan penyesuaian diri merupakan diagnosis terbanyak yang ditemui oleh jemaah gelombang 1 sejak kedatangannya awal bulan Mei. Meskipun gangguan seperti penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes menduduki posisi teratas, kasus stress akut dan gangguan penyesuaian diri juga menjadi isu kesehatan penting yang sering ditangani oleh petugas kesehatan di Daker Madinah. Dokter spesialis jiwa di KKHI Madinah, dr. Kusufia Mirantri, Sp.KJ, mengungkapkan bahwa faktor-faktor seperti tekanan fisik, perubahan lingkungan yang drastis, kelelahan, serta berpisah sementara dengan keluarga dapat menjadi pemicu stres signifikan bagi jemaah. Penting bagi orang lain di sekitar jemaah untuk mengenali tanda-tanda awal masalah kejiwaan agar dapat memberikan dukungan atau bantuan profesional.

Untuk mengenali tanda-tanda bahwa seorang jemaah mengalami masalah kejiwaan, pertama, perhatikan perubahan perilaku yang mencolok. Jika ada jemaah yang biasanya ceria tiba-tiba menjadi mudah tersinggung atau menarik diri secara ekstrem, hal itu bisa menjadi tanda. Kedua, perhatikan kesulitan tidur atau insomnia. Gangguan tidur yang persisten dapat menjadi pertanda tekanan mental. Ketiga, kecemasan atau ketakutan yang berlebihan juga perlu diperhatikan. Keempat, kebingungan terhadap tempat, waktu, dan orang bisa menjadi tanda masalah kejiwaan. Terakhir, perubahan mood yang cepat dan tidak terduga juga perlu diwaspadai.

Jika terdapat tanda-tanda tersebut pada seorang jemaah, penting untuk tidak mendiagnosis sendiri. Langkah pertama adalah mendekatinya dengan empati, mendengarkan keluhannya, dan membantu penyesuaian diri jemaah. Jangan sungkan untuk melaporkan kondisi tersebut kepada ketua rombongan atau Tenaga Kesehatan Haji Kloter (TKHK) yang mendampingi untuk evaluasi dan intervensi lebih lanjut, termasuk merujuk ke KKHI jika diperlukan. Anda dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui berbagai layanan yang disediakan untuk informasi lebih lanjut.

Source link

Related articles

Recent articles