Di tengah popularitas Tugu Monas dan ondel-ondel, Jakarta menampilkan maskot resmi yang mengandung filosofi dan keanekaragaman hayati, yaitu burung elang bondol dan salak Condet. Maskot ini ditetapkan oleh Gubernur Jakarta Nomor 1796 Tahun 1989. Sayangnya, mereka belum sepopuler simbol lain seperti Monumen Nasional dan ondel-ondel.
Elang bondol adalah burung pemangsa yang dulu sering ditemukan di wilayah Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Dikenal sebagai simbol ketangguhan, keberadaan elang bondol kini terancam oleh hilangnya habitat dan perburuan liar. Salak Condet, di sisi lain, adalah varietas salak lokal dengan cita rasa khas yang menjadi simbol kekayaan hayati dan identitas lokal masyarakat Jakarta Timur.
Meskipun sudah ditetapkan sebagai maskot resmi, elang bondol dan salak Condet belum mendapat perhatian yang cukup dalam narasi publik. Oleh karena itu, penting untuk terus mempromosikan dan melestarikan simbol-simbol ini agar identitas ekologis Jakarta tetap terjaga. Dengan usaha pelestarian habitat dan konservasi, Jakarta bisa tetap mempertahankan keberagaman hayati dan warisan budaya lokalnya.