PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) mencatatkan lonjakan laba bersih pada kuartal pertama 2025. Direktur Utama ANTAM, Nico Kanter mengungkapkan bahwa laba perusahaan melonjak lebih dari sepuluh kali lipat menjadi Rp2,32 triliun, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp210,59 miliar. Kinerja impresif ini juga tercermin dalam peningkatan EBITDA sebesar 518% menjadi Rp3,26 triliun, jauh lebih tinggi dari Rp527,61 miliar pada kuartal pertama 2024.
Capaian ini menunjukkan keefektifan strategi transformasi dan efisiensi yang diterapkan oleh Perusahaan di tengah situasi industri pertambangan yang dinamis. Menurut Nico, kesuksesan ini merupakan hasil dari implementasi strategi pemasaran inovatif dan pengendalian biaya yang ketat. ANTAM terus memprioritaskan operation excellence dan penerapan good mining practices untuk optimalisasi kinerja Perusahaan. Strategi pemasaran yang lebih inovatif, efisiensi biaya yang solid, serta perhatian pada struktur cash cost yang kompetitif juga menjadi fokus Perusahaan.
Di samping laba bersih, ANTAM juga mencatatkan kenaikan laba kotor lebih dari tiga belas kali lipat menjadi Rp3,64 triliun, serta laba usaha yang berbalik positif mencapai Rp2,69 triliun dari sebelumnya mengalami kerugian sebesar Rp491,19 miliar. Laba bersih per saham dasar (EPS) juga mengalami lonjakan sebesar 794% menjadi Rp88,69, sementara total aset meningkat sebesar 17% menjadi Rp48,30 triliun, dan ekuitas naik 10% menjadi Rp34,62 triliun.
Volume penjualan emas ANTAM juga mengalami peningkatan yang signifikan, sebesar 93% menjadi 13.739 kg, yang didorong oleh peluncuran aplikasi ANTAM Logam Mulia yang mempermudah transaksi. Dengan pencapaian positif ini, ANTAM terus menunjukkan dedikasinya dalam meningkatkan kinerja perusahaan dan memberikan manfaat yang lebih baik bagi seluruh pemangku kepentingan.
