Penguatan Kerja Sama Bidang Kesehatan antara Indonesia dan Jepang
Hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang dalam bidang kesehatan terus mengalami perkembangan yang positif dan progresif. Melalui kolaborasi yang erat antara Kementerian Kesehatan RI, berbagai lembaga kesehatan, dan pemerintah daerah di Jepang, ribuan tenaga kesehatan Indonesia memiliki kesempatan untuk meningkatkan karier mereka di Jepang. Pada tanggal 6 Mei 2025, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menerima kunjungan dari Gubernur Prefektur Mie, Jepang, Ichimi Katsuyuki, yang bertujuan untuk memperkuat kerja sama bilateral.
Salah satu bentuk nyata dari kerja sama ini adalah penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan RI dan Gubernur Prefektur Mie pada 30 Juli 2024. MoU ini membuka peluang bagi lulusan Poltekkes Kemenkes untuk menerima pelatihan dan bekerja di Jepang sebagai caregiver dan perawat yang bersertifikasi. Prefektur Mie telah menyatakan kesiapannya untuk menerima hingga 300 perawat Indonesia setiap tahun, dengan dukungan anggaran subsidi bagi institusi penerima.
Selain itu, telah dibahas potensi kerja sama lainnya seperti peningkatan kapasitas tenaga kesehatan Indonesia melalui pelatihan dan pemagangan, serta kerja sama dalam layanan lansia, keperawatan, dan teknologi kesehatan. Menkes Budi G. Sadikin menyatakan bahwa Jepang, khususnya Prefektur Mie, dianggap sebagai mitra yang penting dalam pengembangan sistem kesehatan Indonesia. Kedua belah pihak optimis bahwa kerja sama ini akan memberikan manfaat yang besar bagi kedua negara.
Kemenkes juga menjalin kerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) melalui proyek Enhancement of Caregiver Competency yang bertujuan untuk memperkuat keahlian lulusan Poltekkes di bidang keperawatan geriatri dan perawatan jangka panjang. Selain itu, kerja sama dengan Sapporo Cardiovascular Centre memberikan kesempatan bagi dokter spesialis kardiologi intervensi untuk mengikuti fellowship tahunan.
Diharapkan bahwa kerja sama ini dapat diperluas dalam pengembangan fakultas keperawatan, teknologi laboratorium medis, dan kesehatan lingkungan di Poltekkes Kemenkes. Hal ini juga meliputi pendirian pusat penelitian klinis dan terapan di Indonesia, serta fasilitasi program fellowship medis langsung terutama di bidang intervensi kardiologi dan neurologi. Kerja sama antara Indonesia dan Jepang dalam bidang kesehatan tidak hanya merupakan hubungan bilateral yang kuat, tetapi juga investasi strategis dalam mencetak tenaga kesehatan unggul untuk memenuhi kebutuhan nasional maupun global.