Pada tanggal 29 April 2025, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan komitmen Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan layanan kesehatan bagi jemaah haji Indonesia. Dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Menkes Budi menekankan pentingnya optimalisasi pelayanan sejak pra-keberangkatan hingga pasca kembali ke tanah air. Kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi dianggap sangat vital dalam menurunkan angka kematian jemaah haji dan memastikan layanan kesehatan yang efisien dan manusiawi.
Sebagai langkah konkret, Kementerian Kesehatan telah menerapkan sistem pemeriksaan kesehatan sejak lebih awal sejak tahun 2024 untuk mencegah risiko pembatalan mendadak. Dukungan inovasi digital juga diperkuat untuk pemantauan kesehatan real-time, dengan akses bagi otoritas Arab Saudi. Peninjauan langsung oleh Menkes Budi terhadap fasilitas kesehatan di sekitar Masjidil Haram juga dilakukan sebagai upaya apresiasi terhadap kesiapan Arab Saudi.
Selain itu, distribusi tenaga kesehatan diperkuat dengan melibatkan berbagai jenis tenaga medis, dan vaksinasi yang memadai untuk seluruh jemaah juga dipastikan. Kemenkes juga menjalin kemitraan dengan Abeer Medical Group sebagai mitra layanan rujukan kesehatan bagi jemaah Indonesia di Tanah Suci.
Pendekatan komprehensif ini telah menunjukkan hasil positif dengan tren kasus penyakit dan kematian jemaah mulai menurun di tahun 2024. Dengan sistem yang semakin terstruktur dan integratif, Kementerian Kesehatan percaya bahwa penyelenggaraan layanan kesehatan haji tahun 2025 akan berjalan lebih baik, memberikan rasa aman dan perlindungan optimal bagi seluruh jemaah Indonesia.
