Presiden Prabowo Subianto telah mengumumkan rencananya untuk mengevakuasi 1.000 warga Gaza, Palestina, yang telah menjadi korban perang. Anggota Komisi I DPR, Yulius Setiarto, merespons rencana tersebut dengan mencatat bahwa sikap kemanusiaan yang diperlihatkan Presiden Prabowo perlu diapresiasi. Namun, Yulius menekankan bahwa langkah tersebut harus tetap sesuai dengan pandangan Indonesia dalam menyelesaikan masalah Palestina, yaitu melalui solusi two-state solution.
Yulius juga menyoroti pentingnya dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina sebagai sikap yang tidak dapat dikompromikan. Hal ini menjadi lebih penting mengingat usaha AS dan Israel untuk mengosongkan Jalur Gaza dari warga Palestina guna mendukung aneksasi atau pendudukan wilayah tersebut. Sebagai negara yang gigih dalam mendukung kemerdekaan Palestina, Indonesia harus tetap konsisten dalam pandangannya terhadap situasi di Gaza.
Meskipun rencana evakuasi tersebut merupakan wujud dari sikap kemanusiaan, Yulius menegaskan bahwa tidak boleh diasosiasikan dengan isu-isu politik lain, termasuk dalam konteks pengenaan tarif impor AS terhadap barang Indonesia. Dia juga menyarankan agar masyarakat menunggu penjelasan lebih lanjut dari Presiden Prabowo sebelum memberikan reaksi pro atau kontra terhadap rencana tersebut. Dengan demikian, upaya kemanusiaan ini dapat diarahkan sesuai dengan kerangka kebijakan luar negeri Indonesia yang berbasis pada kebebasan dan aktivitas dalam kancah internasional.