Wakil Ketua Komisi X DPR, Lalu Hadrian Irfani, menyoroti minimnya fasilitas di sekolah terkait penambahan jam pelajaran olahraga bagi para murid. Gagasan Presiden Prabowo Subianto untuk menambah jam pelajaran olahraga di sekolah sebagai bagian dari Program Gerakan Indonesia Bugar dinilai perlu mendapatkan dukungan berbagai pihak karena tidak semua sekolah memiliki fasilitas yang memadai. Program penambahan jam olahraga bertujuan meningkatkan kebugaran siswa, membentuk bibit-bibit atlet sejak dini, dan meningkatkan budaya olahraga di sekolah dengan menambahkan minimal satu jam olahraga per hari, termasuk gerak, ekstrakurikuler olahraga, dan pengembalian gerakan dasar senam. Wakil Ketua Komisi X DPR, Lalu Hadrian Irfani, mengatakan dukungan penuh terhadap Program Gerakan Indonesia Bugar diharapkan dapat melahirkan generasi muda Indonesia yang sehat, aktif, dan berprestasi baik dalam bidang olahraga maupun akademis. Integrasi pendidikan jasmani, kesehatan, dan pendidikan olahraga penting untuk menciptakan generasi muda yang unggul dan kompetitif. Meskipun ada tantangan dalam implementasi program ini seperti kurangnya jumlah guru olahraga, fasilitas olahraga yang memadai, dan minimnya anggaran untuk program layanan olahraga termasuk olahraga pendidikan. Hanya sekitar 12% dari lebih 439.000 sekolah di Indonesia yang memiliki fasilitas olahraga yang cukup baik, yang menyebabkan peserta didik kurang mendapatkan aktivitas fisik. Data dari Kemenpora RI tahun 2021 menunjukkan bahwa jumlah rata-rata peserta didik yang sangat aktif berolahraga hanya mencapai 2,1%, sedangkan derajat kebugaran jasmani yang baik dan baik sekali hanya mencapai sekitar 11,88% (SD), 9,50% (SMP), dan 10,56% (SMA).
