Madinah, 18 Juli 2024
Menjelang berakhirnya fase pemulangan jemaah haji Indonesia gelombang kedua, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah tetap aktif dalam melaksanakan sosialisasi dan edukasi kesehatan kepada jemaah haji yang masih berada di pemondokan Madinah, Arab Saudi.
“Tugas kami di KKHI Madinah dalam pelayanan Kesehatan adalah melakukan kegiatan yang bersifat promotif, preventif, kuratif, kemudian rujukan pasien dan edukasi,” ujar Kepala KKHI Madinah dr. Achmad Hardin Sp. PD, MAP.
Lebih lanjut, dr. Hardin mengatakan, KKHI ingin mendekatkan layanan kesehatan kepada jemaah karena jarak KHHI yang cukup jauh dari pemondokan jemaah, yaitu sekitar 5 km. Karena itu, KKHI Madinah membuka Poliklinik Risiko Tinggi Terpadu (Poli Risti Terpadu) sebagai salah satu inovasinya.
“Dinamakan Poli Risti Terpadu karena kami tidak ingin jemaah bolak balik. Kami melakukan one-stop service, ketika jemaah datang dan sambil menunggu pemeriksaan, dilakukan kegiatan promosi kesehatan oleh tim promkes yang sudah ada di sektor-sektor,” ujar dr. Hardin.
Lebih lanjut dr. Hardin mengungkapkan, biasanya pasien risti mempunyai beberapa penyakit seperti penyakit jantung, penyakit paru, diabetes, dan penyakit dalam lainnya. Di Poli risti Terpadu ini, dalam satu hari, jemaah dapat bertemu dengan para dokter spesialis itu untuk melakukan konsultasi dan pemeriksaan lainnya.
Poli Risti ini juga mengenal istilah jemput bola, yakni KKHI bekerja sama dengan TKHK untuk mengisi mendata jemaah risiko tinggi yang akan melakukan pemeriksaan di Poli Risti Terpadu. Pendataan ini dilakukan pada malam hari. Selanjutnya, pada pagi harinya, jemaah yang akan melakukan pemeriksaan dikumpulkan di sektor masing-masing dan dijemput untuk dibawa ke KKHI Madinah, tempat Poli Risti Terpadu.
Achmad Hardin Sp. PD, MAP menjelaskan, meskipun jemaah haji gelombang kedua hanya tinggal menunggu jadwal kepulangan, tim dokter KKHI yang terdiri dari dokter spesialis jantung, paru-paru, penyakit dalam, dan tim promkes dan TEMS di sektor tetap aktif melakukan sosialisasi kesehatan. Sosialisasi kesehatan tersebut fokus pada pencegahan penyakit jantung.
Sosialisasi tersebut dilakukan dalam program “Ngobras” atau ngobrol santai jantung. Kegiatan sosialisasi ini dilakukan hampir di setiap sektor dengan cara mengumpulkan jemaah untuk diberikan edukasi dan sosialisasi oleh tenaga Kesehatan.
Pada kesempatan tersebut, disampaikan juga bahwa selain jantung, penyakit yang banyak diderita oleh jemaah haji, terutama lansia, adalah penyakit paru dan stroke. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran jemaah haji tentang pentingnya menjaga kesehatan selama berada di Tanah Suci sehingga mereka dapat kembali ke Tanah Air dengan kondisi yang sehat dan bugar.
Dalam edukasi tentang penyakit, jemaah haji juga diingatkan untuk tidak terlalu lelah menjelang kepulangannya. “Tetap jaga Kesehatan, jangan lupa olahraga ringan agar tubuh tetap bugar.”
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620 dan alamat email [email protected] (sev).
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik
Siti Nadia Tarmizi, M.Epid