Puasa Tarwiyah, sebuah amalan sunnah yang dianjurkan bagi umat Islam, menjadi pembuka rangkaian ibadah haji. Puasa ini memiliki makna mendalam dan sejarah yang panjang, serta membawa berbagai manfaat dan keutamaan bagi pelakunya.
Pelaksanaan Puasa Tarwiyah bertepatan dengan tanggal 8 Dzulhijjah, tepat sehari sebelum jamaah haji berangkat ke Arafah untuk melaksanakan puncak ibadah haji.
Pengertian Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah merupakan ibadah puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah, sehari sebelum Hari Raya Idul Adha. Puasa ini dilakukan untuk mempersiapkan diri secara spiritual dan fisik dalam menyambut ibadah haji, khususnya bagi para jemaah haji yang akan berangkat ke Tanah Suci.
Sejarah Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah pertama kali dilakukan pada masa Nabi Muhammad SAW. Beliau menganjurkan para sahabatnya untuk melaksanakan puasa ini sebelum berangkat haji. Hal ini sebagaimana diriwayatkan dalam hadis dari Ibnu Abbas RA:
“Rasulullah SAW berpuasa pada hari Tarwiyah dan memerintahkan untuk berpuasa.”(HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Waktu Pelaksanaan Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah, sehari sebelum ibadah haji dimulai. Tanggal ini merupakan waktu ketika para jamaah haji melakukan perjalanan dari Mekah ke Mina untuk melakukan ibadah umrah dan mempersiapkan diri untuk haji.
Puasa Tarwiyah, yang dilaksanakan delapan hari sebelum Idul Adha, merupakan ibadah sunnah yang bermakna mempersiapkan diri secara spiritual. Sementara itu, laporan alat sadap amnesty international menyoroti pentingnya menjaga keseimbangan antara keamanan nasional dan kebebasan sipil. Puasa Tarwiyah mengingatkan kita untuk merefleksikan dan mengendalikan diri, sementara laporan tersebut menggarisbawahi tanggung jawab pemerintah dalam melindungi privasi warganya.
Hubungan dengan Ibadah Haji
Puasa Tarwiyah menjadi penanda dimulainya rangkaian ibadah haji. Para jamaah haji yang melaksanakan umrah sebelum haji dianjurkan untuk berpuasa Tarwiyah sebagai bentuk persiapan spiritual dan fisik. Puasa ini membantu mereka membersihkan diri, meningkatkan kekhusyukan, dan memperkuat niat mereka dalam beribadah haji.
Doa dan Amalan Sunnah Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah merupakan puasa sunnah yang dianjurkan pada tanggal 8 Dzulhijjah. Selain berpuasa, terdapat doa dan amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan.
Doa yang Dianjurkan
Doa | Latin | Artinya |
---|---|---|
اللهم اجعل صيامي صيام الصائمين وقيا مي قيام القائمين ونبه ني في ليلة القدر يا رب العالمين | Allahumma ij’al shiyami shiyama sh-shaa-imiina wa qiyaami qiyaama al-qaai-imiina wanabbihnii fii lailati al-qadri yaa rabbal ‘aalamiin | Ya Allah, jadikan puasaku sebagai puasa orang-orang yang berpuasa dan ibadah malamku sebagai ibadah orang-orang yang beribadah malam. Dan berilah aku peringatan pada malam Lailatul Qadar, wahai Tuhan seluruh alam. |
اللهم تقبل منا صيامنا وصلاتنا وقيامنا وتوبتنا | Allahumma taqabbal minnaa shiyaamana wa shalaatana wa qiyaamana wa tawbatanaa | Ya Allah, terimalah dari kami puasa, salat, ibadah malam, dan taubat kami. |
اللهم ارزقني حجة مقبولة وحجا مبرورا وسعيا مشكورا | Allahumma arzuqnii hajjan maqbuulan wa hajjan mabruuran wa sa’yan mashkuuran | Ya Allah, anugerahkan kepadaku haji yang diterima, haji yang mabrur, dan sai yang disyukuri. |
Amalan Sunnah
Selain berdoa, terdapat beberapa amalan sunnah yang dapat dilakukan saat Puasa Tarwiyah, antara lain:
- Bersedekah
- Membaca Al-Qur’an
- Berzikir dan berdoa
- Mengunjungi orang tua dan kerabat
- Menjaga kebersihan dan kesucian diri
Ulasan Penutup
Dengan melaksanakan Puasa Tarwiyah, seorang Muslim dapat meraih pahala yang besar, membersihkan diri dari dosa, dan mempersiapkan diri secara spiritual untuk menjalani ibadah haji yang penuh kesakralan.