Home Berita Bakti Sosial di Sumba Timur, Mensos Risma Dorong Masyarakat Tingkatkan Kepedulian

Bakti Sosial di Sumba Timur, Mensos Risma Dorong Masyarakat Tingkatkan Kepedulian

0

loading…

Menteri Sosial Tri Rismaharini menyerahkan bantuan Gelang Rungu Wicara (GRUWI) bagi penyandang disabilitas rungu wicara di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Minggu (19/5/2024). Foto/Istimewa

SUMBA TIMUR – Kementerian Sosial ( Kemensos ) mengadakan bakti sosial (baksos) di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mendorong masyarakat meningkatkan kepedulian.

Bekerja sama dengan Yayasan Bakti Luhur, Yayasan Cendana, RSUD Umbu Rara Mehang, dan Puskesmas Lewa, baksos yang digelar Sabtu (18/5/2024) hingga Senin (20/5/2024) tersebut melibatkan 47 tenaga medis dan tenaga kesehatan yang terdiri dari enam psikiater, tiga dokter umum, satu dokter gigi serta 20 perawat dan 17 fisioterapis.

Mensos memberikan perhatian khusus pada penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) karena jumlahnya cukup banyak di kabupaten tersebut, yakni 305 orang. Para ODGJ ditangani dalam baksos ini.Kemensos didukung oleh enam psikiater dari Jakarta berikut peralatan dan obat-obatan yang dibutuhkan ODGJ.

Mensos Risma menyarankan pola pengobatan yang paling efektif dan sesuai kondisi masyarakat adalah melalui suntikan tiap bulan (long acting) kepada penyandang ODGJ.Kemensos didukung oleh enam psikiater dari Jakarta berikut peralatan dan obat-obatan yang dibutuhkan ODGJ.

“Tolong hitung ulang ODGJ-nya dan cek ketersediaan obatnya. Kemudian coba hitung, jumlahnya cukup atau tidak serta cek lagi cara penyimpanannya, jangan sampai rusak obatnya,” kata Mensos Risma di Sumba Timur, Minggu (19/5/2024).

Mensos juga memberikan perhatian kepada 88 pengidap kusta di kabupaten tersebut. Mensos bukan hanya mengoordinasikan ketersediaan obat dengan Pemerintah Kabupaten Sumba Timur dan Kementerian Kesehatan, tetapi juga melakukan intervensi untuk meningkatkan daya tahan tubuh pengidap kusta, serta keluarga dan lingkungan sekitarnya.

Intervensi yang dilakukan antara lain memberikan 50 ekor ayam petelur yang sudah siap bertelur, kepada setiap komunitas. Selain itu, diberikan pula alat-alat kebersihan diri, pakaian, serta peralatan makan secara personal. Penyediaan fasilitas air bersih sebagai upaya pencegahan dan intervensi kebersihan bagi penderita kusta juga dilakukan.

Mensos juga memberikan dukungan penuh untuk operasi katarak yang pelaksanaannya bekerja sama dengan Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) dan Himpunan Bersatu Teguh. Dalam baksos ini, dari 334 yang mendaftar, 187 penerima manfaat yang lolos screening operasi katarak baksos ini, yang ditangani enam dokter mata. Pada hari pertama, operasi katarak dilakukan terhadap 79 orang dan dilanjutkan pada hari berikutnya.

“Kita tidak bisa menganggap enteng penyakit katarak, karena hilangnya penglihatan bisa berpengaruh secara ekonomi terhadap pengidap katarak maupun keluarganya,” kata Mensos Risma.

Source link

Exit mobile version