Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta August Hamonangan meminta Pemerintah Provinsi DKI untuk membina para juru parkir liar agar memiliki pekerjaan yang layak setelah dilakukan penertiban terhadap mereka di sejumlah minimarket di Ibu Kota.
“Itu bukti bahwa kita juga punya kewajiban moral terhadap jukir liar yang menjadi pengangguran, apalagi mereka merupakan warga Jakarta,” kata August kepada wartawan di Jakarta, Kamis.
August mengakui bahwa penertiban terhadap jukir liar di area minimarket memang perlu dilakukan, namun juga perlu dicari solusi agar penghasilan mereka tidak terhenti.
Menurutnya, para jukir liar yang telah ditertibkan seharusnya mendapatkan pembinaan dan diusulkan untuk dijadikan relawan parkir.
Selain itu, diharapkan para jukir liar ini diberikan pembinaan mengenai perilaku sopan dan dijamin menciptakan keamanan di sekitar lingkungan mereka.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan koordinasi dengan pihak terkait mengenai program pembinaan bagi para jukir liar.
Dia menyatakan keterbukaan terhadap saran-saran yang diberikan, namun pada saat ini pihaknya akan mengambil langkah tegas dengan langsung menindak para jukir liar di lokasi.
“Siapapun yang memanfaatkan situasi ini dan menyebabkan kekhawatiran di masyarakat harus ditindak tegas,” ujar Syafrin.
Sebelumnya, banyak yang mengeluhkan keberadaan jukir liar di minimarket yang menawarkan “parkir gratis” bagi pengunjung, hal ini ramai diperbincangkan di media sosial pada Jumat (3/5).
“Kondisi ini terjadi karena pemerintah setempat tidak tegas dalam menegakkan aturan dan tidak mampu memberikan lapangan pekerjaan yang layak bagi para pekerja yang ada,” tulis akun @hanssolo sebelumnya.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024