Pakar Hukum Tata Negara, Feri Amsari, memberikan tanggapan unik terkait dengan wacana kabinet ‘Gemoy’ yang akan diisi oleh Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan terdiri dari 40 menteri. Menurutnya, orang-orang yang resah adalah mereka yang berharap untuk mendapatkan kursi menteri, sementara Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih sedang menikmati momen kemenangannya.
Feri Amsari menyatakan bahwa kabinet Prabowo-Gibran masih jauh di depan, dan baru akan berfungsi secara efektif setelah pelantikan pada Oktober 2024. Dia mengatakan, “Pembahasan kabinet sudah ramai meski masih terlalu dini untuk dibicarakan.”
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman, menyebut bahwa Prabowo akan membentuk kabinet dengan 40 menteri, jumlah yang dianggapnya wajar mengingat tantangan besar yang dihadapi oleh negara. Menurutnya, ada kebutuhan untuk mengumpulkan banyak orang dalam pemerintahan untuk menghadapi tugas besar yang ada.
Sebagai seorang Anggota DPR, Habiburokhman juga mencatat adanya pertimbangan untuk menggabungkan beberapa kementerian yang dianggap tidak berjalan secara sinkron, seperti yang terjadi di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Dia meyakini bahwa penyempurnaan fungsi dan tugas setiap kementerian dan lembaga adalah langkah yang perlu dilakukan oleh pemerintahan mendatang.
Dalam diskusi yang berlangsung di Rumah Belajar ICW, Jakarta Selatan, Feri Amsari dan Habiburokhman menyampaikan pandangan mereka terkait dengan rencana kabinet Prabowo-Gibran dan pentingnya penyempurnaan struktur pemerintahan agar dapat lebih efektif dalam menghadapi tugas dan tantangan yang ada.
