Ada mitos bahwa vitamin A pada wortel dapat mengobati penyakit mata. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?
Banyak orang percaya bahwa wortel adalah cara yang alami untuk menyembuhkan gangguan penglihatan hingga dapat meningkatkan penglihatan pada malam hari. Hal itu ternyata hanya mitos belaka karena wortel merupakan salah satu sayuran yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata dan bukan untuk mengobati penyakit mata.
Dokter spesialis mata dari Rumah Sakit Mata Cicendo, Bandung, dr. Prettyla Yollamanda, Sp.M., mengatakan banyak pasiennya yang menanyakan soal satu liter jus wortel yang diminum sekali dalam sehari dapat menyembuhkan mata minus. Padahal, wortel sebenarnya tidak dapat mengobati mata minus atau rabun jauh meskipun memiliki peran dalam menjaga kesehatan mata.
“Kalau pasien bertanya, saya akan bilang, ‘Tidak apa-apa minum jus wortel karena itu bagus untuk kesehatan mata. Tapi jangan berharap itu akan membantu menyembuhkan mata minus,’,” kata Yolla kepada Mediakom pada Rabu, 31 Januari 2024.
Rabun jauh atau miopi adalah kondisi mata yang menyebabkan objek yang letaknya dekat terlihat jelas tapi objek yang letaknya jauh terlihat kabur. Menurut Yolla, vitamin A dibutuhkan untuk membentuk suatu pigmen yang disebut rodopsin yang membantu proses penglihatan sehingga membuat mata bisa melihat, terutama pada saat malam hari. Selain itu, vitamin A juga bermanfaat untuk membentuk sel epitel atau mukosa di permukaan mata yang bisa mencegah terjadinya mata kering.
Untuk itu, wortel dengan vitamin A yang terkandung di dalamnya tentu berguna untuk menjaga penglihatan agar tetap baik. Namun, wortel tidak dapat memberikan pengaruh terhadap penurunan minus pada mata, yang merupakan kondisi yang berbeda.
Yolla juga mengungkapkan tentang mitos yang menyebutkan bahwa wortel dapat meningkatkan penglihatan pada malam hari atau membuat manusia dapat melihat dalam gelap. “Lucunya, wortel yang sering dikaitkan dengan mata ini sebenarnya dimulai dari propaganda Perang Dunia Kedua, pada saat Inggris berperang melawan Jerman,” ujarnya.
Saat itu, kata Yolla, Inggris menemukan teknologi terbaru yang membuat mereka dapat melihat di malam hari atau situasi gelap yang kemudian disebut sebagai radar. Supaya Jerman tidak mengetahui dan membuat bingung tentaranya dalam perang, Inggris merahasiakan teknologinya tersebut dengan cara menyebarkan rumor bahwa tentara mereka, yakni pilot pesawat tempur, selalu mengonsumsi banyak wortel agar bisa meningkatkan penglihatan pada malam hari. “Nah, propaganda ini membuat masyarakat di sana mempercayainya sehingga dipakailah sampai sekarang,”
Selain berperan penting dalam menjaga penglihatan, kandungan vitamin A pada wortel juga dapat mencegah munculnya berbagai masalah kesehatan mata karena defisiensi vitamin A, seperti xeroftalmia. Gejala utamanya adalah rabun senja atau gangguan penglihatan pada malam hari.
Yolla menjelaskan bahwa xeroftalmia terjadi karena kebutuhan vitamin A dalam tubuh tidak dapat dipenuhi atau tidak mencukupi. Hal ini membuat pembentukan pigmen untuk proses penglihatan, khususnya di malam hari, tidak berjalan dengan baik. “Pigmen tadi akan dipakai oleh sel fotoreseptor yang ada di lapisan retina untuk mengubah energi cahaya yang terlihat menjadi energi listrik dan diolah nantinya sebagai penglihatan kita. Jika pigmen ini tidak terbentuk dengan baik, proses penglihatan yang ada di fotoreseptor juga akan terhambat,” kata Yolla.
Sumber vitamin A tidak hanya wortel. Ada banyak jenis makanan lain yang mengandung vitamin A. Menurut Yolla, vitamin A dalam makanan terbagi menjadi dua bentuk, yaitu retinol, yang merupakan bentuk aktif dari vitamin A yang dapat di peroleh dari produk hewani, dan beta karoten atau bentuk provitamin A, yang bisa ditemukan pada pangan nabati seperti sayuran dan buah-buahan, termasuk wortel. Karena berbentuk provitamin A, maka pangan nabati ini perlu diubah terlebih dahulu menjadi vitamin A. Ini berbeda dengan pangan hewani, yang sudah mengandung vitamin A aktif, sehingga membuat lebih baik jika dibandingkan pangan nabati dalam memenuhi kebutuhan Vitamin A dalam tubuh, terutama pada anak-anak.
“Sebenarnya kita itu tidak bisa memproduksi vitamin A di dalam tubuh kita sendiri secara alami. Makanya, vitamin itu harus kita dapatkan dari konsumsi makanan-makanan dan makanan itu juga tidak harus selalu wortel,” kata Yolla.
Penulis: Redaksi Mediakom