19.4 C
New York

Menkes Ingatkan Peran Puskes TNI Hadapi Ancaman Non-Militer – Sehat Negeriku

Published:

Jakarta, 24 April 2024

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan bahwa terdapat tiga jenis ancaman terhadap keselamatan bangsa yang mencakup ancaman militer dan non-militer. Oleh karena itu, Menkes Budi menekankan pentingnya peran TNI melalui Pusat Kesehatan (Puskes) TNI dalam menghadapi ancaman non-militer.

Menkes Budi menjelaskan tiga ancaman keselamatan bangsa tersebut, yaitu bencana alam, ancaman dari sesama manusia dalam bentuk perang, dan virus atau perang melawan penyakit yang merupakan ancaman terbesar.

“Perang melawan penyakit merupakan ancaman terbesar, termasuk pandemi Black Death pada abad ke-14,” ujar Menkes saat memberikan keynote speech pada Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Kesehatan TNI Tahun 2024 di Mabes TNI Cilangkap, Rabu (24/4).

Menkes Budi juga menyebutkan bahwa ancaman non-militer seperti pandemi COVID-19 merupakan ancaman terhadap kedaulatan negara. Saat itu, TNI memainkan peran besar dalam menjaga kedaulatan negara dari pandemi COVID-19. Menkes juga menyoroti peran penting TNI dan Polri dalam penanggulangan pandemi COVID-19.

“Banyak negara mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan 10 tahun untuk vaksinasi COVID, namun kenyataannya kita menyelesaikannya dalam 18 bulan. Hal tersebut dapat terjadi karena mobilisasi kekuatan militer dalam menghadapi ancaman non-militer yang mengancam keselamatan bangsa,” ujar Menkes Budi mengapresiasi peran TNI dalam penanganan pandemi COVID-19.

Menkes Budi juga menekankan pentingnya kerja sama antara bidang kesehatan dan militer dalam menghadapi ancaman non-militer seperti pandemi. Dia menyatakan bahwa Kementerian Kesehatan akan berbagi pengetahuan terkait teknologi kesehatan dengan Puskes TNI.

Selain itu, Menkes memberikan apresiasi terhadap kemampuan petugas kesehatan TNI yang mampu bertugas hingga daerah terpencil dan rawan konflik. Dia berharap Kementerian Kesehatan dapat memperkuat layanan kesehatan di daerah tersebut melalui dukungan dan kerja sama dengan TNI.

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto juga menyatakan bahwa TNI memiliki tanggung jawab besar dalam penanggulangan bencana terkait kesehatan, baik yang disebabkan oleh alam, manusia, maupun virus. Dia menegaskan pentingnya kolaborasi yang solid dengan pihak terkait seperti BNPB dan Kemenkes untuk penanganan bencana yang lebih sistematis dan responsif.

Panglima Jenderal Agus juga menekankan bahwa personel Puskes TNI harus selalu mengedepankan nilai kemanusiaan dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Menurutnya, pelayanan kesehatan harus dilakukan dengan hati.

Selain itu, Menkes Budi juga meninjau Klinik Dental Mobile VVIP Kepresidenan yang dilengkapi dengan fasilitas untuk melayani berbagai tindakan kesehatan gigi. Klinik tersebut difasilitasi TNI untuk memenuhi kebutuhan kesehatan pejabat negara setingkat presiden, wakil presiden, dan menteri.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, dan alamat email [email protected].

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik
dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid

Source link

Related articles

Recent articles