Anggota Komisi III DPR, I Wayan Sudirta, menyatakan perlunya evaluasi dan perbaikan sistem pendidikan TNI-Polri setelah terjadi bentrokan di Pelabuhan Sorong, Papua. Wayan menyayangkan konflik ini sebagai contoh dari kurangnya sinergitas antara TNI dan Polri meskipun kepemimpinan Kapolri dan Panglima TNI selalu menekankan kolaborasi kedua institusi tersebut.
Menurut informasi yang diperoleh, konflik antara TNI dan Polri sering terjadi, termasuk di Jayawijaya, Makassar, dan Nusa Tenggara Timur dalam rentang waktu yang berdekatan. Wayan menganggap konflik tersebut sebagai akibat dari ego-sektoral yang merusak semangat kebersamaan dalam organisasi TNI dan Polri.
Wayan menyoroti beberapa faktor yang menjadi pemicu konflik antara TNI dan Polri, salah satunya adalah pengaturan tugas dan kewenangan yang tumpang tindih. Banyak aturan yang seharusnya memadukan kekuatan kedua lembaga ini untuk menghadapi berbagai tantangan, namun seringkali menimbulkan persaingan karena keterbatasan sumber daya.
Dengan demikian, perbaikan sistem pendidikan TNI-Polri dan implementasi Reformasi TNI-Polri perlu menjadi fokus untuk mengatasi konflik internal yang berulang antara kedua institusi ini.
