Kadin DKI Jakarta meminta pemerintah provinsi (pemprov) untuk meningkatkan daya beli masyarakat mengingat masih tingginya harga sejumlah bahan pokok sejak sebelum Ramadhan 1445 Hijriah.
“Cara yang bisa dilakukan antara lain melalui operasi pasar, penetapan harga eceran tertinggi (HET) yang terjangkau, peningkatan stok, dan kebijakan lainnya,” kata Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Diana Dewi di Jakarta, Minggu.
Diana mengatakan bahwa kenaikan harga ditambah dengan kelangkaan bahan pokok dapat memicu penurunan daya beli masyarakat, yang juga akan berdampak pada produksi korporasi dan dunia usaha. Oleh karena itu, menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok menjadi sangat penting.
“Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih menjalankan program sembako murah sejak sebelum Ramadhan hingga menjelang Idul Fitri 1445 H. Program ini diharapkan dapat meringankan kebutuhan masyarakat dalam membeli bahan pangan pokok dengan harga yang lebih terjangkau,” katanya.
Program sembako murah pada momen Hari Besar Keagamaan Nasional dilakukan untuk mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan Gerakan Pangan Murah yang dilaksanakan oleh Pemprov DKI Jakarta, Badan Pangan Nasional (Bapanas), BUMD Pangan, Bulog, dan Bank Indonesia.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyatakan bahwa pihaknya secara rutin melakukan pengecekan stok dan harga pangan dalam rangka mengendalikan angka inflasi terutama pada saat hari-hari besar keagamaan.
Selama Ramadhan hingga Idul Fitri 1445 Hijriah, pihaknya telah memastikan stok bahan pokok aman dan inflasi terkendali,” kata Heru.