Fraksi Golkar DKI mendukung penuh Pilkada DKI dilakukan dalam satu putaran demi meningkatkan kualitas Jakarta setelah ibu kota dipindahkan ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
“Saya menyambut baik keputusan ini, karena ketika status DKI dicabut, harapan kami adalah kembali menjadi provinsi biasa,” kata Sekretaris DPD Golkar DKI Jakarta Basri Baco kepada wartawan di Jakarta.
Baco menjelaskan bahwa dukungan ini bertujuan agar masa jabatan Gubernur DKI selaras dengan kota-kota besar lainnya seperti Surabaya dan Makassar. Dia berharap Pilkada dilaksanakan seperti biasa, tanpa melibatkan Presiden sesuai dengan RUU Daerah Khusus Jakarta.
“Bagaimana mungkin Jakarta, bukan lagi ibu kota, namun diatur oleh presiden. Itu sedikit aneh menurut saya,” tambahnya.
Dia berharap Pilkada satu putaran ini dapat membawa Jakarta menjadi pusat pariwisata, ekonomi, dan global yang lebih berkembang. Selain itu, dia juga melihat bahwa Pilkada satu putaran dapat mengurangi kasus politik uang dan membantu partai menghemat anggaran.
“Politik uang akan berkurang dan partai juga akan lebih hemat,” ujarnya.
Baco juga menyoroti kemungkinan adanya DPRD tingkat dua jika wali kota dan bupati dipilih langsung oleh masyarakat.
Sebelumnya, Baleg DPR RI bersama pemerintah sepakat bahwa pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKJ akan dilakukan secara langsung melalui Pilkada dengan persyaratan minimal perolehan suara 50 persen plus satu.
“Kita telah memutuskan bahwa untuk pemilihan tetap, minimal 50 plus satu,” kata Ketua Baleg DPR RI Supratman Andi Agtas.
Penulis: Luthfia Miranda Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Hak cipta © ANTARA 2024
