Unit Pengelola Museum Kebaharian DKI Jakarta telah memperpanjang penutupan kunjungan masyarakat ke Pulau Kelor di Kabupaten Kepulauan Seribu karena dermaga masih dalam tahap perbaikan untuk meningkatkan pelayanan kunjungan ke pulau tersebut.
“Penutupan diperpanjang karena ada pemeliharaan di area dermaga baru,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Museum Kebaharian Jakarta, Mis’ari, di Jakarta, Selasa.
Pemeliharaan ini terhambat oleh cuaca buruk yang terjadi sejak dua minggu lalu. “Kami mengikuti progres pekerjaan yang sedang dimonitor oleh Dinas Sumber Daya Air,” katanya.
Penutupan akses ke Pulau Kelor diperpanjang hingga 24 Maret 2024. Menurut Mis’ari, sebagai lembaga yang mengelola bangunan cagar budaya, Unit Pengelola Museum Kebaharian Jakarta memberikan fasilitas keamanan dan kenyamanan terbaik bagi masyarakat dengan fokus pada pemeliharaan bangunan.
Meskipun akses ke Pulau Kelor ditutup, Museum Kebaharian Jakarta tetap membuka akses kunjungan masyarakat ke Pulau Onrust dan Pulau Cipir. Pengumuman pembukaan kembali akses kunjungan ke Pulau Kelor akan dilakukan secara luas kepada masyarakat setelah penyelesaian perbaikan.
Sebelumnya, Unit Pengelola Museum Kebaharian telah menutup akses ke Pulau Kelor hingga 14 Februari 2024. Perpanjangan penutupan dilakukan setelah penutupan sejak 31 Januari 2024 untuk perbaikan dermaga dan sarana pengaman di pulau tersebut.
