Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah postingan di media sosial X menggambarkan bahwa sumur resapan yang dibangun pada masa Anies Baswedan saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sekarang telah ditutup dengan aspal dan menyebabkan banjir. Sebelumnya, sumur resapan dianggap sebagai solusi untuk mengatasi banjir, karena air hujan dapat terserap ke dalam tanah.
Narrasi dalam postingan tersebut adalah sebagai berikut:
“Jokowi terHeru… Orang-orang pilihan Jokowi disiapkan untuk menghancurkan karya-karya Anies. Jokowi tidak membangun Indonesia tapi menghancurkan Indonesia. Sumur resapan buatan Anies ditutup, air tidak terserap, akibatnya banjir.”
Namun, apakah benar sumur resapan era Anies di Jakarta ditutup dengan aspal?
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan bahwa klaim tentang penutupan sumur resapan di Jakarta yang menyebabkan banjir beberapa hari lalu seperti yang diungkapkan di media sosial tidak benar. “Dinas Sumber Daya Air (SDA) tidak pernah memberikan perintah untuk menutup sumur resapan di jalan,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Ika Agustin Ningrum, seperti dilansir dari ANTARA.
Ika menyatakan bahwa jika ada sumur resapan yang tertutup, Dinas SDA DKI akan melakukan pemeriksaan untuk pemeliharaan agar sumur resapan bisa berfungsi dengan baik, dengan memperhatikan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan. Salah satu upaya pemeliharaan adalah dengan mengalokasikan dana untuk pemeliharaan sumur resapan di setiap Suku Dinas SDA di lima wilayah administrasi Provinsi DKI Jakarta.
Faktanya, sumur resapan era Anies di Jakarta tidak ditutup dengan aspal seperti yang dinyatakan dalam postingan tersebut.
Penulis: Tim JACX
Editor: Indriani
Hak Cipta © ANTARA 2024