PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 6 Yogyakarta melakukan langkah pencegahan terhadap gangguan perjalanan kereta api yang dapat disebabkan oleh potensi bencana alam di sepanjang jalur rel.
Krisbiyantoro, Manajer Humas Daop 6 Yogyakarta, menyampaikan bahwa langkah-langkah antisipatif dilakukan dengan menetapkan wilayah penanganan khusus yang berpotensi mengalami bencana, seperti banjir dan tanah longsor.
“Antisipasi yang dilakukan KAI Daop 6 Yogyakarta adalah membuat drainase agar aliran air di kanan kiri jalur mengalir lancar ke sungai. Dalam hal ini, kami juga bekerja sama dengan BMKG setiap hari untuk mendapatkan informasi tentang cuaca atau iklim,” kata dia, Minggu (7/1/2024).
Ia menuturkan, jalur KA Daop 6 yang ditetapkan sebagai daerah penanganan khusus berada di lintas utara, yakni di sekitar Sumber Lawang hingga Kaliyoso, Sragen, Jawa Tengah.
“Jalur-jalur tersebut kategorinya adalah banjir dan tanah ambles,” kata dia, dikutip dari Antara.
Dengan ditetapkan sebagai daerah penanganan khusus karena mempunyai kontur tanah yang labil dan rawan banjir, menurut dia, petugas KAI selalu melakukan pengecekan secara rutin di kawasan itu.
Sesuai dengan prosedur tetap saat terjadi hujan selama 2 jam terus-menerus, kata Krisbiyantoro, petugas KAI wajib memeriksa di sepanjang jalur tersebut, baik titik aliran air maupun track dengan kategori tanahnya labil.
Saat ditemukan kejanggalan untuk perjalanan kereta api, lanjut dia, langsung ditetapkan perjalanannya dibatasi.
“Maksimal seperti orang berjalan kaki atau 5 kilometer per jam. Itu awal tahap untuk penyelamatan kereta api,” ujar dia.