15.4 C
New York

Kisah Emosional Prabowo dengan Aceh, Berawal dari Ayahnya dan Mantan Panglima GAM

Published:

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa dirinya memiliki hubungan emosional dengan Aceh. Hal itu disampaikan Prabowo dalam kunjungannya ke Aceh.

Prabowo diketahui melakukan kunjungan ke Aceh dalam rangka memenuhi undangan untuk hadir di acara ‘Silaturahmi dan Doa Bersama Ulama dan Tokoh Masyarakat se-Aceh Mengenang 19 Tahun Tsunami Aceh’ di Hotel Hermes Palace, Aceh.

“Saya pun mempunyai hubungan emosional dengan Aceh,” kata Prabowo dalam sambutannya, Selasa (26/12/2023).

Prabowo lantas menceritakan latar belakang memiliki hubungan emosional dengan Aceh. Salah satunya, melalui cerita dari sang ayah, Soemitro Djojohadikusumo.

“Orang tua saya, Soemitro, itu dari awal sangat dekat dengan tokoh-tokoh Aceh. Beliau ikut merintis pendirian Universitas Syiah Kuala. Beliau sempat jadi dosen terbang, dan beliau sangat bangga cerita pada kami bahwa beliau terbang ke Aceh memberi kuliah dan sebagainya,” katanya.

Selain itu, Prabowo mengatakan orang tuanya turut berjuang bersama tokoh dan rakyat Aceh dalam masa-masa sulit tahun 1950-an saat Indonesia mengalami pergolakan karena masalah ideologi.

“Setelah itu pun hubungan emosional saya tidak berhenti, karena saya punya hubungan baik dan puncaknya adalah saya bisa bersatu dari tokoh-tokoh dari Aceh,” kata Prabowo.

Prabowo menceritakan awal kedekatannya dengan Muzakir Manaf yang merupakan mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Prabowo menilai kedekatannya dengan Muzakir merupakan kejadian langka dalam sejarah dunia.

“Saya mantan panglima di TNI, Pak Muzakir Manaf mantan Panglima Pasukan Aceh, kok kita bisa bersatu? Ini yang di luar pemikiran banyak orang. Kalau dibuka sejarah dunia mungkin susah, langka, saya pun tidak mengerti kok bisa begitu,” kata Prabowo.

Menurut Prabowo, ada hal yang lucu dan menjadi kenangan dalam momen pertemuan antara dia dan Muzakir.

“Pertemuan saya dengan Pak Muzakir Manaf itu sangat lucu, karena dua tokoh yang pernah berseberangan. Waktu ketemu tidak ada satu kata pun keluar dari mulut kita, beliau tidak keluar kata-kata, saya tidak keluar kata-kata. Apa yang terjadi? Kita saling merangkul,” kata Prabowo.

“Jadi ini yang membuat saya selalu emosional saat datang ke Aceh,” sambung Prabowo.

Sebelumnya diberitakan, Prabowo hadir dalam peringataan Mengenang 19 Tahun Tsunami Aceh. Prabowo hadir memenuhi undangan sebagai Menhan.

Pantauan Suara.com di lokasi, sudah hadir lebih dulu Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono beserta Sekretaris Jenderal Partai Demokrat sekaligus Wakil Ketua Komisi I DPR Teuku Riefky Harsya.

Adapun Prabowo datang setelahnya pukul 10.20 WIB. Kedatangan Prabowo bersama SBY dan AHY itu disambut riuh warga Aceh yang hadir di Hotel Hermes.

SBY dan Prabowo kemudian menuju holding room sebelum menuju ruang tempat dimulinya acara. Prabowo yang sebelumnya tiba mengenakan pakaian safari khas yang biasa digunakan, kini berganti busana dengan menggunakan batik warna coklat lengan panjang.

Prabowo bersama SBY dan AHY kemudian menuju ruang tempat pelaksanaan acara. Di dalam ruangan, baik SBY maupun Prabowo kemudian menyalami sejumlah ulama dan tokoh Aceh.

SBY lantas mempersilakan Prabowo duduk di sisi kirinya. Prabowo yang melihat SBY mempersilakan dirinya duduk, langsung menghampiri kursi di sisi kiri SBY.

“Saya di kiri bapak,” kata Prabowo.

Sementara itu, AHY duduk di sisi kanan ayahnya. Tidak lama setelah itu, acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Alquran.

Related articles

Recent articles