Home Berita Politisi Membantu Dua Siswa di Depok yang Ditahan Sekolah hingga Tiga Tahun...

Politisi Membantu Dua Siswa di Depok yang Ditahan Sekolah hingga Tiga Tahun dan Tidak Bisa Mencari Kerja untuk Mendapatkan Ijazah mereka

0

Dua orang warga Pancoranmas, Depok, Jawa Barat lulusan SMA bernama Radja Effendy dan Raoul Alfath tak menerima ijazah meski sudah lulus dari bangku sekolah. Sebab, sampai lulus keduanya belum melunasi biaya pendidikan yang menunggak.

Radja mengaku sudah sejak 2018 ijazahnya ditahan pihak sekolah. Hal ini berdampak ke kehidupan usai menjadi siswa karena dirinya tak bisa melamar kerja.

“Sebagai siswa saya pasti sedih. Saat yang harusnya senang lulus sekolah ternyata belum bisa terima ijazah karena masih nunggak bayar. Sementara, saya tak mungkin memaksa orang tua yang kerjanya tukang parkir untuk melunasi itu,” ujar Effendy dalam keterangannya, Senin (18/12/2023).

Sementara, Raoul baru dua minggu belakangan ini diterima bekerja di percetakan. Sama seperti Radja, Raoul selama ini juga sudah tiga tahun kesulitan mencari kerja karena tak punya ijazah.

“Buat saya, lulus sekolah saja sudah bagus. Mana mungkin saya paksa orang tua yang kerjanya hanya penjaga pintu rumah untuk bayar tunggakan sekolah. Makanya, tiap hari saya melamar kerja. Alhamdulillah, diterima di percetakan meski tanpa ijazah,” ucapnya.

Mengetahui masalah ini, Politisi NasDem, Idris Sandiya ikut turun tangan menebus biaya tunggakan sekolah agar bisa mendapatkan ijazah kedua siswa itu. Raoul mengaku kaget mendadak kedatangan Wakil Ketua DPW NasDem Jawa Barat di rumahnya.

“Sungguh tidak menyangka hari ini saya kedatangan tamu penting yang membawa kabar gembira. Atas nama pribadi, kedua orang tua, dan mewakili masyarakat kecil disini, saya haturkan terima kasih kepada Pak Idris atas kepeduliannya,” ungkapnya.

Idris sendiri menyebut tindakannya melunasi ijazah Radja dan Raoul itu sebagai panggilan jiwa. Di samping itu, ia juga ingin mengajari anak dan keluarga agar selalu memiliki kepekaan dan kepeduliaan sosial.

Meski berstatus sebagai Caleg DPR RI, Idris yang juga berstatus pengusaha itu menilai yang lebih penting selain meraup suara adalah bekerja tanpa niat mengeruk kekayaan dengan korupsi.

“Terkait masalah ini, mohon bukan hanya mendukung, tapi juga mengawal saya, agar saya tidak melenceng dan selalu berada dalam rel yang benar. Karena kalau untuk urusan pribadi dan keluarga, meski relatif, rasanya saya sudah cukup dan tak perlu korupsi,” pungkasnya.

Exit mobile version