Seorang Guru Agama Kristen di SMPN 98, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, berinisial DB, telah mengajar tanpa menerima gaji dari sekolah selama dua tahun terakhir. Meskipun demikian, upahnya tetap diberikan melalui patungan orang tua siswa.
Abraham Pellokila, Ketua Forum Guru Pendidikan Agama Kristen (Forgupaki) menyatakan bahwa DB tetap mengajar karena panggilan jiwa. Meskipun pendapatannya tidak menentu, dia tetap bersikeras untuk menyampaikan pelajaran Pendidikan Agama Kristen kepada siswa.
Abraham menegaskan bahwa DB menolak membeberkan rincian upah yang diterimanya dari orang tua siswa. Namun, DB mengaku bahwa kadang-kadang dia dibayar dan kadang-kadang tidak.
Sebelumnya, seorang guru agama kristen di SMPN 98, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, berinisial DB juga tidak menerima upah dari sekolah. Dia hanya menerima upah dari patungan orang tua siswa, meskipun telah mengajar selama dua tahun dengan jam mengajar mencapai 20 jam per bulan.
Karena hanya mengandalkan upah dari orang tua siswa, nominal yang diterima DB juga tak menentu. Terkadang, dia tidak menerima bayaran sepeserpun dalam satu bulan.
