Home Berita Kelompok-kelompok di Sulawesi Utara Terlibat Kericuhan saat Demonstrasi Mendukung Palestina, Siapa Mereka?

Kelompok-kelompok di Sulawesi Utara Terlibat Kericuhan saat Demonstrasi Mendukung Palestina, Siapa Mereka?

0

Upaya menggelar aksi bela Palestina di Kota Bitung, Sulawesi Utara justru berakhir ricuh. Hal ini dikarenakan masa aksi dihadang oleh salah satu ormas adat di sana. Siapa ormas yang terlibat kerusuhan di Bitung ini?

Aksi yang berlangsung pada hari Sabtu, 25 November 2023 siang WITA tersebut justru menyebabkan kericuhan hingga malam harinya.

Bagaimana kericuhan di Bitung ini bisa terjadi? Simak informasi berikut untuk tahu jawaban tentang siapa ormas yang terlibat dan penjelasan kronologi kejadiannya.

Siapa Ormas yang Terlibat?

Menurut laporan Badan Kesbangpolda Provinsi Sulawesi Utara yang diterima Suara.com. Peristiwa bentrokan di Bitung itu terjadi pada hari Sabtu (25/11/2023) pukul 18.00 sampai dengan 19.55 WITA.

Kericuhan terjadi lantaran ada dua agenda yang berlangsung bersamaan. Pertama adalah giat parade budaya masyarakat adat Makatana Minahasa. Lalu kedua ada giat doa dan Salat Ghaib untuk Palestina.

Selain massa Masyarakat Adat Makatana Minahasa, di lokasi konsentrasi massa yang sama juga ada Pasukan Manguni Makasiou. Mereka menggelar aksi di Taman Kesatuan Bangsa Bitung.

Sementara, aksi bela Palestina dengan menggelar sholat ghaib digawangi oleh Barisan Solidaritas Muslim (BSM). Aksi ini terkonsentrasi di pusat kota Bitung.

Kronologi Kejadian

Pukul 16.17 sampai dengan 16.50 massa dari Masyarakat Adat Makatana Minahasa yang awalnya melakukan aksi Taman Kesatuan Bangsa Bitung berusaha pindah tempat. Mereka memasuki pusat kota menuju posisi kegiatan Barisan Solidaritas Muslim (BSM).

Pihak kepolisian berusaha menghalangi dan menyekat dengan maksud mengantisipasi terjadi ketegangan. Pukul 16.54 WITA, ditengah konsentrasi massa Masyarakat Adat Makatana Minahasa diduga ada oknum yang berteriak takbir.

Kemudian ormas adat mengejar sampai di Pasar Kanopi. Saat melakukan pengejaran massa berpapasan dengan mobil ambulans yang terpasang atribut kegiatan bendera Tauhid.

Terjadilah pengerusakan kendaraan ambulans oleh massa ormas. Pembakaran atribut serta adanya penganiayaan terhadap salah seorang dari peserta doa dan salat Ghaib untuk Palestina.

Mengetahui hal ini, Barisan Solidaritas Muslim (BSM) pun memberikan aksi balasan. Aksi saling lempar batu dan panah pun tidak dapat terelakkan. Sehingga mengakibatkan salah seorang dari ormas adat terluka.

Dalam video viral terlihat bahwa sekelompok masa yang melakukan pelemparan batu bahkan membawa senjata tajam. Sementara itu, anggota kepolisian terlihat tak bisa menghalau karena kalah jumlah.

Setelah itu, pemilik akun juga menyampaikan bahwa aksi ternyata berlangsung damai hingga diakhiri sholat Ashar berjamaahh, sholat ghoib, dan doa bersama. Namun, memang ada sejumlah oknum yang justru membuat kekacauan.

Segelintir orang tersebut justru merusak ambulan dan mengambil bendera Palestina. Seorang peserta aksi damai juga terlihat dikeroyok oleh massa.

Pada pukul 17.00 WIB, pihak kepolisian membubarkan massa dari kedua belah pihak.

Lalu pada pukul 18.00 hingga 19.00 WIB, aparat kepolisian menambah aparat dengan ditambah dari TNI untuk melakukan penyekatan dan antisipasi aksi susulan.

Kemudian pada pukul 19.55 WIB situasi di Kota Bitung dinyatakan aman dan kondusif.

Demikian penjelasan tentang siapa ormas yang terlihat dalam kerusuhan di Bitung Sulawesi Utara pada Sabtu (25/11/2023). Kontributor: Hillary Sekar Pawestri

Exit mobile version