Home Berita AMSI Memberikan Kabar Baik: 150 Media Ikut Pelatihan Cek Fakta Menyambut Pemilu...

AMSI Memberikan Kabar Baik: 150 Media Ikut Pelatihan Cek Fakta Menyambut Pemilu 2024

0

Suara.com – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) bakal menutup seri pelatihan cek fakta bertema “Melawan Disinformasi dan Misinformasi Jelang Pemilu 2024” di Hotel Alana, Karanganyar, Solo, Jawa Tengah pada Selasa (21/11/2023). Acara ini merupakan kerja sama antara AMSI, Asosiasi Jurnalis Independen (AJI), Masyarakat Anti Finah Indonesia (Mafindo) dan Google News Initiative.

Pelatihan cek fakta untuk melawan hoaks Pemilu 2024 ini diikuti oleh 150 jurnalis dari 150 media. Kegiatan ini diadakan di lima wilayah Indonesia. Pertama digelar di Jakarta pada 31 Oktober hingga 2 November 2023.

Seri pelatihan cek fakta kedua digelar di Padang pada 7 hingga 9 November 2023. Seri pelatihan selanjutnya diadakan bersamaan di Makassar, Sulawesi Selatan dan Denpasar, Bali pada tanggal 14 hingga 16 November 2023.

Sedangkan Solo menjadi seri pelatihan terakhir yang digelar mulai 19 hingga 21 November 2023. Diketahui seri pelatihan cek fakta di Solo diikuti oleh 35 jurnalis yang tersebar di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Pengurus AMSI nasional sekaligus penyelia program cek fakta AMSI, Amrie Hakim, mengatakan bahwa seri pelatihan ini bertujuan untuk mengedukasi jurnalis agar bisa memproduksi cek fakta yang berkualitas.

“Setelah mengikut training ini peserta bisa menerapkan hasil training dengan memproduksi berita cek fakta yang berkualitas berkaitan dengan Pemilu 2024,” harap Amrie Hakim dalam sambutannya.

“Karena jumlah jurnalis yang menguasai cek fakta masih sangat minim, harapannya agar media yang bergabung ke dalam koalisi cek fakta bisa bertambah,” lanjutnya.

Tujuan utama seri pelatihan cek fakta

Sementara itu, Kordinator Wilayah AMSI Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY, Arief Rahman menjelaskan bahwa AMSI sudah giat melakukan cek fakta sebelum Pilpres 2019. Menurutnya, selama ini tidak banyak perusahaan media maupun organisasi yang konsisten mengadakan cek fakta.

Berdasarkan temuan itu, kata Arief, AMSI terus mendorong pelatihan cek fakta bagi para jurnalis di Tanah Air. Salah satunya dengan menggandeng AJI, Mafindo hingga Google News Initiative.

“Kerja sama AMSI, AJI, Mafindo dan Google News Initiative. ini melahirkan sebuah gerakan cek fakta yang tidak banyak organisasi perusahaan media melakukan,” kata Arief.

Arief melanjutkan, cek fakta kini menjadi unggulan dari AMSI untuk bisa berkolaborasi dan memberikan literasi kepada sejumlah stakeholder. Ia meyakini program cek fakta bisa diandalkan oleh masyarakat dalam menangkal gempuran hoaks yang semakin masif.

Selain itu, Arief juga berharap pelatihan cek fakta ini bisa membuat jurnalis mampu mencegah Indonesia dari banjir disinformasi. Tujuannya tentu untuk membuat masyarakat lebih waspada sekaligus mampu menangkal virus hoaks usai mendapatkan konten cek fakta dari media anggota koalisi.

“Jurnalis yang di sini adalah pejuang untuk menghindarkan bangsa ini dari polarisasi, krisis sosial, keterbelahan dan bisa menjaga keutuhan NKRI. Tujuan utama cek fakta ini agar masyarakat terdidik, cerdas dan lebih bijaksana dalam membagi informasi apapun, sehingga masyarakat tidak mudah terprovokasi, jadi masyarakat punya tools untuk memverifikasi,” pungkas Arief.

Kabar baik bagi program cek fakta

Direktur Eksekutif AMSI, Adi Prasetya memberikan kabar baik tentang program cek fakta. Ia mengumumkan bahwa AMSI mendapat dukungan dana dari Google News Initiative untuk melestarikan berbagai kegiatan seputar cek fakta.

Kegiatan yang dimaksud di antaranya literasi, kampanye publik tentang waspada hoaks dan peningkatan kapasitas media. Kemudian AMSI juga akan memberikan insentif bagi media yang konsisten memproduksi konten cek fakta saat Pemilu 2024.

“Pada sepanjang tahun Pemilu 2024, kami menargetkan ada 100 media masuk menjadi jejaring atau anggota koalisi cek fakta. Target kontennya setidaknya 2440 artikel, video, dan grafis baik berupa konten debunking maupun prebunking,” jelas Adi Prasetya.

“Karena itulah, AMSI melatih 150 jurnalis dari 150 media anggota AMSI dari seluruh Indonesia untuk peningkatan kapasitas sebagai pemeriksa cek fakta,” sambung Adi.

Koalisi Cek Fakta tidak hanya menggandeng jurnalis dari media anggota AMSI, tetapi juga meluaskan jejaringnya dengan sebanyak mungkin stakeholder. Contohnya pada kalangan akademisi dan mahasiswa di kampus, guru dan pelajar, tokoh masyarakat dan agama, relawan, pengawas pemilu, peneliti, hingga para advokat atau penegak hukum.

Terakhir, AMSI berharap kerja bersama koalisi cek fakta bisa memberi sumbangan kepada kualitas demokrasi dan penyelenggaraan Pemilu 2024 di Indonesia.

Exit mobile version