Universitas Trisakti bicara mengenai mahasiswi bernama Ghisca Debora Aritonang yang diduga menjadi pelaku penipuan tiket konser Coldplay. Mahasiswi jurusan Ekonomi Trisakti tersebut diduga meraup cuan sebanyak Rp15 miliar terkait aksinya menipu para fans Coldplay lewat modus penjualan tiket konser.
Kepala Humas Universitas Trisakti, Dewi Priandini, mengatakan bahwa berdasarkan laporan dari pihak fakultas, Ghisca sering berbohong. Orang tua Ghisca pun pernah terlihat marah akibat ulah anaknya, terutama saat pihak fakultas mengadakan pertemuan orang tua. Gischa merupakan mahasiswi kelas internasional, dan kelas tersebut mengadakan gathering para orang tua setiap tahunnya.
Dewi juga menyebutkan bahwa teman-teman dosen menceritakan bahwa saat gathering tersebut, orang tua Ghisca sempat marah karena dibohongi oleh anaknya. Dosen juga menggambarkan Ghisca sebagai seorang yang cantik tetapi suka bohong dan malas.
Saat berkuliah di Trisakti, Ghisca sempat memiliki teman dekat atau geng, namun pertemanan mereka tidak berlangsung lama, karena salah satu teman Ghisca telah pindah universitas dan yang lainnya tidak aktif atau sering tidak masuk perkuliahan.
Dewi mengaku bahwa pihak universitas masih menunggu perkembangan perkara yang dialami Ghisca. Mereka sudah mencoba mengkonfirmasi soal dugaan penipuan yang dilakukan oleh Ghisca, namun belum mendapat jawaban dari ponsel Ghisca. Ghisca saat ini sudah tidak aktif dan bukan mahasiswi Trisakti lagi.
Sebelumnya, nama Ghisca mencuat karena diduga kuat melakukan penipuan jual-beli tiket konser Coldplay. Jumlah akibat penipuan tersebut mencapai Rp15 miliar dan setidaknya sudah ada 400 korban penipuan pembelian tiket konser Coldplay di tangan Ghisca. Kasus ini sedang dalam penyelidikan Polres Metro Jakarta Pusat dan pelaku yang kabur sedang dalam pencarian. Uang belasan miliar tersebut sudah dipindahkan ke salah satu bank di Belanda agar tidak bisa disita atau dikembalikan.
