Pada daerah Kembangan, Jakarta Barat, Ruang Publik Terpadu Ramah Anak atau RPTRA Kampung Baru sering digunakan sebagai tempat nongkrong para remaja hingga larut malam. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi warga sekitar, terutama setelah empat sepeda motor terbakar baru-baru ini saat dini hari.
Seorang warga bernama Syaefudin mengatakan bahwa para remaja bisa dengan mudah masuk ke RPTRA melalui banyak jalan tikus yang ada di sekitar tempat itu. Meskipun hanya satu pintu resmi yang melewati pos penjagaan, terdapat setidaknya empat pintu masuk yang bisa digunakan, termasuk satu pintu yang dijebol sehingga selalu terbuka.
Menurut Syaefudin, sebelum adanya pintu yang dijebol, kondisi di RPTRA relatif aman. Namun, setelah adanya akses yang lebih leluasa, para remaja seringkali nongkrong di sana. Mereka biasanya masuk ke dalam RPTRA setelah lampu penerangan mati.
Selain menjadi tempat nongkrong, RPTRA Kampung Baru, Kembangan juga sering disalahgunakan oleh sebagian remaja di sekitar. Terkadang, ruang terbuka yang semestinya untuk anak-anak bermain dijadikan tempat kumpul-kumpul bahkan diduga sebagai lokasi praktik prostitusi. Bekas alat kontrasepsi dan plastik klip yang dugaannya bekas narkoba sering ditemukan di sana.
Syaefudin juga menyebutkan bahwa sejumlah remaja biasanya datang setelah lampu di taman dimatikan, dan dalam kondisi gelap tersebut, mereka melakukan perbuatan maksiat seperti mabuk-mabukan.
Kasus pembakaran empat sepeda motor di RPTRA Kampung Baru oleh orang tak dikenal juga menjadi perhatian. Syaefudin menyebutkan bahwa empat motor tersebut sengaja dibakar oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Sejumlah tumpukan sampah yang awalnya tidak ada di lokasi tersebut juga ditemukan setelah kejadian tersebut.
