Kondisi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berbeda dengan saat lembaga antirasuah tersebut pertama kali didirikan. KPK awalnya mendapat kepercayaan dan harapan tinggi dari publik dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.
Praktisi hukum Mohammad Hisyam Rafsanjani mengkritik KPK saat ini yang sering mengalami masalah. Salah satu masalah terakhir adalah dugaan keterlibatan Ketua KPK Firli Bahuri dalam kasus pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Hisyam mengatakan bahwa KPK saat ini sedang mendelegitimasi dirinya sendiri. Selain kasus dugaan pemerasan yang melibatkan Firli, KPK juga memiliki berbagai masalah etik di internalnya.
Kritikan tajam atas kondisi KPK juga datang dari mantan pegawai KPK, pakar hukum, serta masyarakat luas. Menurut Hisyam, hal ini semakin menambah delegitimasi terhadap kelembagaan KPK.
Sementara itu, Kinerja Kejaksaan Agung (Kejagung) Korps Adhyaksa justru sangat berkembang. Kejagung berhasil membongkar kasus megakorupsi di berbagai institusi, seperti PT Asuransi Jiwasraya, PT ASABRI, dan kasus BTS 4G BAKTI Kominfo.
Hisyam menilai Kejagung kini menjadi tumpuan masyarakat dalam memberantas berbagai persoalan hukum, terutama korupsi. Publik memberikan apresiasi kepada lembaga kejaksaan karena berhasil mengungkap perkara hukum dengan soliditas kelembagaan dan turut serta memulihkan kerugian keuangan negara.
Selain itu, Polri juga mengalami peningkatan. Setelah mengalami beberapa masalah internal, kolaborasi antara Kejagung dan Polri dalam penanganan perkara dari penyelidikan hingga penuntutan berjalan dengan baik. Hisyam menyatakan bahwa hal ini patut mendapatkan apresiasi.
Berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia pada Oktober 2023, tingkat kepercayaan publik terhadap Kejaksaan Agung mencapai 75,1 persen, yang merupakan tingkat kepercayaan tertinggi di antara lembaga penegak hukum lainnya.