Ketua DPP PDI Perjuangan, Komarudin Watubun, melihat adanya momen makan siang Presiden RI Jokowi dengan tiga bakal calon presiden sebagai peringatan. Jamuan makan siang untuk Capres berlangsung di Istana, Jakarta, pada Senin (30/10/2023) kemarin.
Peringatan yang dimaksud Komarudin adalah Jokowi mau menunjukkan kepada Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, kalau dirinya bersama Prabowo Subianto dan memiliki kekuatan besar.
Komar awalnya menyampaikan kalau dirinya melihat momen makan siang itu dengan makna terbalik. Sebab, ia belajar dari pengalamannya dimana Presiden Jokowi selalu bersikap dengan makna terbalik.
“Jadi kalau saya lihat kebalik ya, lihat pertemuan itu lihat terbalik. Kenapa lihat terbalik? kalau pengalaman kami nih, Pak Jokowi selama sembilan tahun ini biasa buat statement itu dia bilang menolak berarti dia terima, dia bilang terima berarti dia tolak,” kata Komar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/10/2023).
Hal itu disampaikan Komarudin bukan tanpa sebab. Ia kemudian mencontohkan bagaimana pernyataan Jokowi kala masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dimana dirinya enggan maju sebagai capres, namun dirinya maju juga pada Pilpres 2014.
“Coba dibuka saja bagaimana dulu bilang tidak akan mencalonkan ke presiden, saya urus DKI saja, kan terkahir calon ke presiden,” katanya.
“Berapa waktu lalu ditanya soal anak-anaknya, ‘Lah mereka baru berapa tahun jadi wali kota’ khusus Mas Gibrannya, kan tidak mungkin harus sekarang dia dukung juga kan. Terakhir kan ‘ya orang tua mendoakan, mendukung’,” katanya menambahkan.
Untuk itu, ia melihat sikap Jokowi dalam momen makan siang juga akan bertujuan sebaliknya. Menurutnya, momen makan siang itu juga bisa jadi peringatan buat Ganjar dan Anies.
“Jadi kalau saya ditanya itu, saya melihat justru itu sikap Pak Jokowi bagus juga warning buat Ganjar dan Pak Anies. ‘Kamu siap-siap’ gitu loh, apalagi ini pertemuan di Istana, beliau punya perangkat jelas,” ujarnya.
“Kemarin pertemuan kepala daerah, semua kalau tidak salah di Istana sebelum pertemuan itu, itu ada sinyal bahwa ‘ini akan kekuatan besar ini kamu akan hadapi kekuatan besar’, kalau saya cara lihat begitu,” sambungnya.
Ia mengatakan, seharusnya yang dibutuhkan dari seorang pemimpin yakni kepastian.
“Nah sementara hari ini kami butuh sikap pemimpin yang adanya satu kata dan perbuatan, hari ini ya, karena kalau sikap kepala negara tidak ada kepastian itu akan berdampak kepada seluruh tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara,” pungkasnya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjamu tiga bakal calon presiden (capres) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/10/2023). Terlihat Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto hingga Anies Baswedan duduk bersama untuk makan siang bersama Jokowi.
Agenda makan siang itu digelar Jokowi di ruang makan Istana Merdeka. Dari pantauan jurnalis Suara.com, Jokowi mengenakan batik biru, Prabowo mengenakan batik coklat muda terang.
Sementara Ganjar memilih menggunakan batik merah dan Anies mengenakan batik cokelat tua.
Dilihat dari posisi kursinya, Jokowi duduk menghadap ke Anies. Sementara Prabowo berhadapan dengan Ganjar.
Kalau dilihat dari jauh, ada sekitar delapan jenis masakan yang dihidangkan beserta nasi putih. Tak lupa, pada makan siang kali ini Jokowi menyuguhkan minuman segar untuk tiga bakal capres itu.