Gojek, unit bisnis On-Demand Service dari PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (Grup GoTo) menegaskan kembali komitmennya untuk menciptakan ruang publik yang aman bagi mitra driver dan pelanggan selama beroperasi sehari-hari. Komitmen ini diwujudkan melalui inisiatif #AmaBersamaGojek, yang dilandaskan melalui tiga pilar utama,
Pertama pilar edukasi. Melalui pilar ini, Gojek memberikan pelatihan tatap muka dan modul pelatihan daring, tips pintar, yang dapat diakses di aplikasi khusus ,mitra driver, GoPartner.
Kedua pilar teknologi melalui berbagai inovasi berbasis teknologi dalam bentuk fitur Tombol Darurat yang terhubung dengan call center yang aktif selama 24/7.
Ketiga pilar proteksi, melalui regulasi yang diatur di Tata Tertib Gojek (Tartibjek) memberikan payung hukum bagi korban kekerasan seksual dengan menjamin 3 bantuan dalam bentuk yakni medis, psikis, dan hukum.
Berkolaborasi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPA) dan organisasi Di Jalan Aman Tanpa Pelecehan (DEMAND), Gojek memberikan pelatihan serta memperbaharui modul bagi mitra driver Gojek. Pelatihan diberikan kepada sekitar 1.000 mitra driver yang tersebar di 13 kota di Indonesia.
Director, Heads of External Affairs GoTo Group, Nila Marita mengatakan, kekerasan dan pelecehan seksual terus menjadi perhatian serius bagi Gojek. Gojek tidak mentolerir dan akan menindak tegas segala bentuk kekerasan seksual yang mengancam keamanan serta kenyamanan mitra driver dan pelanggan di ekosistem Gojek.
“Lewat pelatihan ini, mitra Gojek tak hanya diharapkan dapat menjadi pelopor dalam menciptakan ruang publik yang aman sehingga terhindar dari jenis-jenis kekerasan seksual, namun diharapkan juga bisa menjadi pihak yang aktif membantu korban apabila melihat kasus tersebut,” tutur Nila dalam keterangan tertulisnya pada Senin, (23/10/2023).
Nila menjelaskan, melalui inisiatif #AmanBersamaGojek, pihaknya akan terus menyempurnakan mekanisme perlindungan dari kekerasan seksual secara komprehensif dengan berbagai inovasi teknologi maupun non-teknologi untuk terus memberikan proteksi menyeluruh bagi semua.
Sementara itu, Menteri PPPA, Bintang Puspayoga mengatakan, kolaborasi dan sinergi ini akan mewujudkan kebutuhan masyarakat pada moda transportasi yang aman, nyaman, dan cepat.
“Untuk pencegahan kekerasan seksual dari hulu, kita harus paham peran masing-masing. Tak hanya mitra driver Gojek dapat melindungi konsumennya, tetapi mitra juga harus nyaman menjalankan tugas,” kata Bintang.
Pada kesempatan tersebut, Bintang juga mengapresiasi inisiasi gerakan #AmanBersamaGojek. Pasalnya, gerakan tersebut sejalan dengan UU TPKS yang kini menjadi payung hukum.
Lebih jauh dia menjelaskan, ruang diskusi dan peningkatan kapasitas seperti ini menjadi penting, apalagi seiring kemajuan teknologi informasi, banyak penggunaan metode edukasi dengan menggunakan alat komunikasi. Pelatihan anti kekerasan seksual yang diinisiasi Gojek menjadi satu parameter bahwa kerja kolaborasi kita berjalan dengan baik.
“Semoga semangat kita mewujudkan Indonesia bebas tindak kekerasan seksual bisa terwujud,”pungkas Bintang.